google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 17 November 2017 IHSG Penutupan Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 17 November 2017 IHSG Penutupan

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 17 November 2017 IHSG Penutupan

Market Review 17 November 2016
(Investment Information Team,  Daewoo Securities Indonesia)

IHSG menguat untuk hari kedua dan ditutup naik 7 poin (+0.14%) ke level 5,193.01 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan tercatat 145 saham menguat dan 143 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh sektor infrastructure yang ditutup menguat 0.8%, sementara hanya sektor mining dan property yang melemah dan ditutup masing-masing turun 1.42% dan 0.72% hari ini.

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Days Repo Rate di level 4.75%, dengan Deposit Facility Rate di level 4% dan Lending Facility di level 5.5%. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di tengah volatilitas pasar dan ekspektasi kenaikan suku bunga US yang menyebabkan pelemahan nilai Rupiah pada pekan lalu, sehingga  mendorong BI melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai Rupiah. Investor asing masih mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp144 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat 0.21% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,373 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- TRAM: Harga saham TRAM melonjak setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham perseroan setelah disuspensi pada 27 Oktober lalu. Melonjaknya harga saham TRAM juga seiring penyelesaian permasalahan anak usaha perseroan terkait penyelundupan minyak dan klaim asuransi. Harga saham ditutup menguat Rp45 (+34.61%) ke level Rp175 hari ini.

- DNAR: Harga saham DNAR ditutup menguat Rp34 (+17%) ke level Rp234 di tengah rencana perseroan untuk menjual kepemilikan 1,74 miliar saham perusahaan ini ke investor asal Korea Selatan Apro Financial Co Ltd dengan harga penjualan sebesar Rp 396,89 per saham. Dengan adanya penjualan saham ke Apro Financial ini diharapkan bisa meningkatkan bisnis bank Dinar.

- SKBM: SKBM akan melakukan rights issue dengan jumlah saham yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya 2.294.500.700 saham atau sebesar 71,01% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah PMHMETD. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga Rp550 per lembar sehingga dana yang diraih perusahaan mencapai Rp1.261.975.385.000. Harga saham SKBM menguat pertama kalinya sejak 12 Oktober lalu dan ditutup menguat Rp100 (+15.38%) ke level Rp750 hari ini.

- ISAT: ISAT memangkas utang yang berdenominasi dollar AS.. Utang dalam bentuk dollar AS itu kini hanya mencapai 12% dari total utang Indosat yang mencapai Rp 19,9 triliun.  Penurunan utang dalam dollar AS ini membuat ISAT mencetak laba bersih sebesar Rp 845,4 miliar pada kuartal III 2016. Harga saham ISAT ditutup menguat Rp50 (+0.8%) ke level Rp6.250 pada perdagangan hari ini.

- TINS: Harga saham TINS ditutup menguat Rp25 (+2.38%) ke level Rp1.075 hari ini seiring dengan kenaikan harga jual timah yang cukup tinggi dipicu oleh pasokan timah yang menipis. Pekan lalu harga timah telah menyentuh level tertingginya pada tahun ini di US$ 21.845 per metrik ton.

- LSIP, AALI: Harga saham menguat untuk hari kedua seiring dengan menguatnya palm oil futures di Kuala Lumpur pada hari ini dipicu oleh pelemahan mata uang Ringgit. Harga saham LSIP ditutup menguat Rp50 (+3.14%) ke level Rp1.640 dan AALI ditutup menguat Rp175 (+1.14%) ke level Rp15.500 hari ini.

Decline Stocks:

- PTBA, ITMG: Fitch Ratings menyatakan dalam Outlook Reportnya bahwa industri batubara termal Asia akan tetap tertekan di tahun 2017 dikarenakan kapasitas yang berlebihan dan penyesuaian harga yang cenderung menurun. Produsen batubara Indonesia yang berfokus pada pasar ekspor diekspektasi akan terteken dikarenakan India (yang merupakan pembeli terbesar) mengalami pelemahan pembangkit listrik termal dan membatasi impor batubara. Harga saham PTBA ditutup melemah Rp600 (-4.79%) ke level Rp11.925 dan ITMG ditutup melemah Rp750 (-4.65%) ke level Rp15.350 hari ini.

- WIKA: WIKA menargetkan dalam lima tahun ke depan, lini bisnis properti berkontribusi 10%--20% terhadap pendapatan perseroan. Pada 9M16, lini bisnis ini baru menyumbang 5,27% dari total pendapatan sebesar Rp9,34 triliun, dan 1,51% dari laba bersih sejumlah Rp402 miliar. Hari ini merupakan trading start date untuk right issue WIKA. Harga saham WIKA ditutup melemah Rp120 (-4.83%) ke level Rp2.360.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...