google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 24 November 2016 IHSG Penutupan Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 24 November 2016 IHSG Penutupan


Market Review 24 November 2016
(Investment Information Team,  Daewoo Securities Indonesia)

Setelah menguat dua hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, IHSG anjlok 104 poin (-2%) ke level 5,107.62 pada penutupan perdagangan hari ini, sekaligus melemah terdalam di kawasan Asia. Pelemahan IHSG dipicu oleh pergerakan sektor-sektor yang sebagian melemah dan hingga akhir perdagangan hanya sektor agriculture yang mencatatkan penguatan sebesar 1.12%. Sementara, sektor miscellaneous industry dan infrastructure melemah terdalam diantara sektor lain dengan ditutup turun masing-masing 2.84% dan 2.58%. Tercatat 90 saham menguat dan 229 saham melemah hingga akhir perdagangan. Bursa saham Asia diluar bursa Jepang melemah untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah rilis data durable goods dan manufaktur US yang meningkatkan prospek ekonomi US dan memperbesar peluang kenaikan suku bunganya bulan depan. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp406 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar kembali menguat terhadap Rupiah sebesar 0.5% (+68 poin), sehingga Rupiah kembali tercatat melemah ke level Rp13,558 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- AALI, LSIP: Saham AALI dan LSIP menjadi saham pendorong penguatan sektor agriculture pada hari ini dengan ditutup menguat masing-masing Rp1.000 (+6.41%) ke level Rp16.600 dan Rp60 (+3.58%) ke level Rp1.735 hari ini, seiring dengan menguatnya palm oil futures di Kuala Lumpur pada hari ini. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) optimis produksi dan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di pasar dunia di tahun depan meningkat dibanding tahun ini seiring dengan perubahan iklim La Nina yang terjadi jelang akhir tahun ini.

- SMSM: SMSM mendapatkan dividen interim dari entitas anak usahanya dengan total pendapatan interim yang diraih mencapai Rp20.394.965.064. Dividen interim itu berasal dari dividen interim kedua tahun buku 2016 PT Pranata Jaya Mandiri sebesar Rp13.650.000.000. Harga saham SMSM ditutup menguat Rp20 (+2%) ke level Rp1.020.

Decline Stocks:

- BMRI: BMRI menaikkan pencadangan menjadi Rp22 triliun pada tahun ini untuk mengatasi kredit bermasalah (NPL) yang saat ini telah mencapai 3.9%. Tingginya NPL perseroan dipicu oleh tingginya kredit macet di sektor menengah komersial yang berhubungan dengan industri di sektor komoditas dikarenakan pelemahan harga komoditas dan perlambatan ekonomi. Harga saham BMRI melemah ke level intraday terendahnya dalam 5 tahun dan ditutup melemah Rp800 (-7.33%) ke level Rp10.100 pada perdagangan hari ini.

- JPFA: JPFA memberikan bunga minimal 9,25% per tahun untuk obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2016 dengan jumlah Rp1 triliun. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp850 miliar dengan bunga 9,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Sedangkan seri B bernilai pokok Rp150 miliar dan berbunga 9,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Harga saham JPFA ditutup melemah Rp75 (-4.27%) ke level Rp1.680 hari ini.

- WIKA: WIKA memasang target kontrak baru tahun depan lebih rendah dari tahun ini yaitu hanya sekitar Rp40 triliun dikarenakan proyek High Speed Rail (HSR) atau kereta api cepat Jakarta-Bandung hanya akan diperoleh satu kali tahun ini. Namun, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 20%  dari target tahun ini sejumlah Rp26 triliun. Harga saham WIKA melemah untuk hari kedua ditutup turun Rp100 (-4.06%) ke level Rp2.360 hari ini.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...