google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 22 Februari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 22 Februari 2017

Market Review 22 Februari 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup menguat 17 poin (+0.33%) ke level 5,358.683 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan, tercatat 143 saham menguat dan 199 saham melemah. Hanya sektor agriculture dan basic industry yang ditutup melemah masing-masing 1.84% dan 0.27%. Sementara, sektor consumer memimpin penguatan dengan ditutup naik 0.83% . Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp95 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 4 poin (-0.03%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,368 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham PDES yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- JSMR: JSMR mengalokasikan belanja modal sepanjang tahun ini sebesar Rp26 triliun, lebih tinggi 136,36% dari rencana belanja modal sepanjang 2016, yakni Rp11,620 triliun. Rencana anggaran belanja modal pada tahun ini untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur. Harga saham JSMR ditutup menguat Rp60 (+1.28%) ke level Rp4.730 pada perdagangan hari ini.

- BUMI, DEWA, BRMS:  Penguatan harga saham Grup Bakrie pada perdagangan hari ini seiring dengan pernyataan BUMI yang tidak berencana melakukan reverse stock split. Prioritas utama perseroan adalah untuk merestrukturisasi hutang dan memperkuat struktur permodalan. BRMS dan DEWA juga belum berencana melakukan reverse stock split. Harga saham BUMI ditutup menguat Rp74 (+25.17%) ke level Rp368 hari ini. Harga saham DEWA dan BRMS juga ditutup menguat masing-masing Rp18 (+34.61%) ke level Rp70 dan Rp23 (+34.84%) ke level Rp89.

- PWON: Harga saham PWON ditutup menguat Rp35 (+4.385) ke level Rp595 pada perdagangan hari ini. PWON berencana merilis dua proyek perkantoran baru pada tahun ini sebagai bagian dari strategi mereka mengejar target marketing sales sebesar Rp 2,7 triliun. Kedua proyek perkantoran Pakuwon yakni Office Tower III di Kota Kasablanka Jakarta dan Office Tower Tunjungan Plaza (TP) 6 Surabaya Jawa Timur. Adapun dari kedua proyek perkantoran itu, Pakuwon berpotensi mengantongi marketing sales dan recurring income.

- BBRI: Pada Januari 2017, laba bersih BBRI mengalami kenaikan 3,96% YoY, salah satunya didorong oleh pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit. Pertumbuhan kredit perseroan di awal tahun ini sebesar 15,53% yoy, didorong oleh tiga segmen kredit yaitu mikro, ritel dan komersial. Harga saham BBRI ditutup menguat Rp100 (+0.84%) ke level Rp12.000 hari ini.

Decline Stocks:

- WSKT: WSKT mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 pada Rabu ini di Bursa Efek Indonesia senilai Rp1.657.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari dua seri dimana seri A memiliki nominal Rp747.000.000.000 dengan bunga 8,5% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Sedangkan obligasi seri B dengan nominal Rp910.000.000.000 dengan bunga 9,0% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Harga saham WSKT ditutup melemah Rp90 (-3.51%) ke level Rp2.470 pada perdagangan hari ini.

- BNGA: BNGA tengah berjuang menagih piutang dari PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) yang berasal dari fasilitas pinjaman awal senilai total Rp100 miliar. Perseroan melayangkan surat teguran (somasi) hingga tiga kali untuk menagih piutang tersebut namun tidak diindahkan INVS. Dalam surat teguran yang ketiga, piutang INVS sudah melonjak menjadi Rp92,88 miliar. Di akhir perdagangan, harga saham BNGA ditutup melemah Rp55 (-5.14%) ke level Rp1.015.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...