google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 28 Februari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 28 Februari 2017


Market Review 28 Februari 2017

IHSG ditutup menguat tipis 3 poin (+0.07%) ke level 5,386.692 pada perdagangan hari ini. Setelah bergerak volatil selama berlangsungnya perdagangan, sektor-sektor ditutup variatif dengan sektor miscelleneous industry memimpin penguatan dan ditutup naik 1.95%, sementara sektor agriculture ditutup melemah terdalam sebesar 1.39%. Hingga akhir perdagangan tercatat 168 saham menguat, sementara 171 saham melemah.  Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp120 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar tercatat melemah 3 poin (-0.02%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,338 terhadap US Dollar hingga akhir perdagangan.

*Unusual Market Activity (UMA)*
- *PT Pikko Land Development Tbk (RODA)*
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham RODA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

*Advance Stocks:*

- ASII: Harga saham ASII ditutup ke level penutupan tertingginya sejak 10 Januari lalu dengan ditutup menguat Rp175 (+2.18%) ke level Rp8.200 pada perdagangan hari ini setelah perseroan merilis kinerja keuangan tahun 2016. Sepanjang tahun 2016, ASII mencatatkan laba bersih konsolidasian yang meningkat 5% menjadi Rp15,16 triliun dari Rp14,46 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya laba bersih didorong oleh sektor agribisnis yang meningkat 224% menjadi Rp1,6 triliun dan sektor otomotif yang naik 23% menjadi Rp9,17 triliun.

- ANTM: ANTM memperkokoh posisi sebagai salah satu produsen feronikel berbiaya rendah di dunia dengan capaian biaya tunai unaudited sebesar US$3,39 per pon di tahun 2016. Capaian ini berarti terjadi penurunan biaya tunai sebesar 21% jika dibandingkan biaya tunai feronikel tahun 2015 sebesar US$4,31 per pon. Harga saham ANTM ditutup menguat Rp5 (+0.67%) ke level Rp745 pada perdagangan hari ini.

- PPRO: Setelah melemah tujuh hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham PPRO pada perdagangan hari ini ditutup melonjak Rp58 (+21.48%) ke level Rp328. PPRO tahun ini menargetkan pemasaran tumbuh 20% atau sekitar Rp2,99 triliun. Demikian juga dengan laba bersih yang ditargetkan tumbuh 20% atau sekitar Rp438 miliar. Untuk mencapai target kinerja tahun ini, PPRO akan mengandalkan produk-produk baru di berbagai lahannya yang sudah ada saat ini serta dari beberapa lahan barunya.

*Decline Stocks:*

- AALI, LSIP: Pelemahan harga saham terjadi ditengah penurunan palm oil futures sebesar 0.7% di Malaysia yang dipicu oleh tertekannya harga minyak sawit akibat ekspektasi meningkatnya produksi dan turunnya permintaan.  Harga saham AALI ditutup melemah Rp650 (-4.16%) ke level Rp14.950 dan LSIP juga ditutup melemah Rp65 (-4.22%) ke level Rp1.475 pada perdagangan hari ini.

- BUVA: Harga saham BUVA ditutup melemah Rp15 (-2.5%) ke level Rp585 di akhir perdagangan hari ini. BUVA melakukan restrukturisasi utang terhadap anak usahanya PT Dialog Mitra Sukses (DMS) pada 22 Februari 2017, dimana restrukturisasi tersebut berupa perubahan pemberian nilai pinjaman dan jangka waktunya. Jumlah pinjaman yang sebelumnya Rp4,80 miliar berubah menjadi Rp15 miliar dimana hutang ini akan digunakan untuk keperluan modal kerja.

- NIKL: Meskipun mencatatnya laba bersih sejumlah US$2,51 juta sepanjang tahun 2016 dari rugi sejumlah US$6,01 juta pada periode sama tahun sebelumnya, penjualan pada periode tersebut tercatat turun menjadi US$131,66 juta dari sebelumnya US$137,36 juta. Harga saham NIKL melemah untuk hari ketiga sejak penutupan perdagangan pekan lalu dan ditutup melemah Rp90 (-4.73%) ke level Rp1.810 pada perdagangan hari ini.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...