google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 6 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 6 Maret 2017


Market Review 6 Maret 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Menutup perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 18 poin (+0.34%) ke level 5,409.817. Tercatat 143 saham menguat dan 168 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh sektor miscellaneous industry yang ditutup naik 1.86%, sementara sektor agriculture melemah terdalam dengan ditutup turun 0.89%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp63 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar melemah 33 poin (-0.25%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,350 terhadap US Dollar.

*Advance Stocks:*

- TLKM: Harga saham TLKM ditutup menguat Rp70 (+1.81%) ke level Rp3.920 pada hari ini setelah perseroan merilis laporan keuangan tahun 2016. Per Desember 2016, TLKM berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 24,92% menjadi Rp19,35 triliun dibanding Rp15,49 triliun pada periode yang sama tahun 2015. Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh pendapatan yang tercatat meningkat 13,52% menjadi Rp116,33 trilun dari tahun 2015 sejumlah Rp102,47 triliun.

- ADHI: Harga saham ADHI menguat setelah pemerintah memutuskan untuk mengatasi pendanaan LRT yang dengan porsi pembiayaan senilai Rp34 triliun tersebut sebagian besar akan ditangani oleh bank-bank milik negara dan APBN. PT Kereta Api Indonesia (KAI) bertindak sebagai operator sekaligus investor proyek tersebut. PT KAI akan mendapatkan dana pemerintah melalui PMN senilai Rp5,6 triliun. Sebelumnya, menurut kabar yang beredar, pemerintah tidak memiliki cukup anggaran untuk LRT dan membebankan ADHI menjadi investornya. Pada perdagangan hari ini, harga saham ADHI ditutup menguat Rp190 (+8.67%) ke level Rp2.380, merupakan penguatan tertinggi sejak 13 Februari lalu.

- ASII: Harga saham ASII ditutup menguat Rp150 (+1.78%) ke level Rp8.550 hari ini seiring dengan penjualan domestik otomotif Indonesia yang tercatat meningkat menjadi 86,252 unit di bulan Januari, dibandingkan penjualan domestik di bulan Desember yang tercatat sejumlah 86,887 unit.

- AKRA: Kementerian ESDM menyatakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Februari 2017 menyentuh US$52,5 per barel, naik tipis dari bulan sebelumnya di level US$51,8 barel. Kenaikan harga tersebut merupakan dampak dari pertumbuhan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional. Harga saham AKRA ditutup menguat pertama kalinya dalam lima hari terakhir sebesar Rp125 (+2.01%) ke level Rp6.325. Harga saham AKRA menguat meskipun perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 2.2% menjadi Rp1,01 triliun per 31 Desember 2016, dibanding Rp1,03 triliun pada thaun sebelumnya.

*Decline Stocks:*

- AGRO: AGRO berencana melakukan penambahan modal melalui right issue. Perseroan akan menyelenggarakan RUPS-LB pada 12 April 2017 mendatang terkait aksi korporasi tersebut. Perseroan akan menerbitkan saham baru dengan harga nominal Rp100 per lembar. Rencana jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 7.692.307.692 saham. Harga saham AGRO ditutup melemah Rp135 (-12.73%) ke level Rp925 pada perdagangan hari ini.

- MNCN: Harga saham MNCN ditutup melemah Rp10 (-0.6%) ke level Rp1.650 hari ini. MNCN mengurangi belanja modal pada 2017 menjadi USD20-USD30 juta atau sekitar Rp266-Rp400 miliar dari alokasi pada tahun lalu yang nilainya mencapai Rp1 triliun. Pengurangan capex tersebut disebabkan selesainya pembangunan 4 gedung televisi dan 40 studio yang menghabiskan investasi sebesar Rp4 triliun selama tiga tahun terakhir. Capex pada tahun ini hanya akan digunakan untuk mengganti kamera dan transmisi.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...