google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Sore Pasar Saham Mirae Asset 30 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Sore Pasar Saham Mirae Asset 30 Mei 2017

IHSG melanjutkan pelemahan dengan ditutup turun 18 poin (-0.33%) ke level 5,693.391 pada perdagangan hari ini. Tercatat 139 saham menguat dan 184 saham melemah, dengan mayoritas sektor juga ditutup melemah dipimpin oleh sektor infrastructure (-0.98%), sementara hanya sektor agriculture yang ditutup menguat 0.57%. Investor asing kembali mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp148 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 3 poin (+0.02%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,323 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS)
Bursa Efek Indonesia menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham CSIS yang di luar kebiasaaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- BMRI: Harga saham BMRI ditutup menguat Rp75 (+0.60%) ke level Rp12.425 hari ini. BMRI menaikkan target penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap 2 2017 menjadi Rp 6 triliun dari sebelumnya Rp 5 triliun. Obligasi ini terbagi menjadi empat seri yaitu A, B,C dan D. Obligasi Mandiri 2017 ini mendapatkan peringkat stable outlook atau idAAA dari Pefindo. Dana hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi kredit bank.

- WTON: WTON meraih kontrak proyek pembangunan kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jakarta sekitar Rp1 triliun. Proyek ini dikerjakan mulai bulan Mei 2017 dan direncanakan akan selesai bulan Desember 2017. Harga saham WTON menguat pertama kalinya sejak Senin pekan lalu dengan ditutup naik Rp10 (+1.53%) ke level Rp660 hari ini.

- NELY: Pada perdagangan hari ini, harga saham NELY ditutup menguat Rp1 (+1.04%) ke level Rp97. NELY akan belanja dua kapal kontainer dengan anggaran US$3 juta-US$6 juta. Sebanyak 40% dari anggaran yang sekaligus menjadi dana belanja modal tersebut, berasal dari kas internal. Selebihnya bersumber belanja modal dari pinjaman perbankan.

- BINA: BINA mengharapkan pertumbuhan kredit sekitar 10%-12% pada tahun 2017. Hingga akhir Desember 2016, total kredit Bank Ina sebesar Rp 1,38 triliun. Meski target kredit tersebut lebih tinggi dari rata-rata industri, namun perseroan lebih selektif menyalurkan pinjaman. NPL (gross) BINA per akhir 2016 sebesar 3,14% dan ditargetkan bisa menjadi 2% di akhir tahun 2017. Harga saham BINA menguat Rp70 (+5.34%) ke level Rp1.380 di akhir perdagangan hari ini.

Decline Stocks:

- DMAS: Harga saham DMAS ditutup melemah Rp2 (-0.84%) ke level Rp236 hari ini. DMAS menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan dengan PanaHome Asia Pacific Pte. Ltd (PanaHome) yang merupakan bagian dari Panasonic Group dari Jepang yang bergerak di bidang pengembangan perumahan. Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan kawasan hunian dengan konsep sustainable smart town di dalam kawasan Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Jawa Barat.

- ROTI: ROTI akan menggelar penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 1,15 miliar saham atau setara sekitar 23% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga nominal sebesar Rp 20 per saham. Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk ekspansi atau modal kerja perusahaan. Harga saham ROTI melemah dalam sepekan dan ditutup turun Rp35 (-2.28%) ke level Rp1.500 pada hari ini.

Market Review 30 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...