google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Sore Pasar Modal Mirae Asset 5 Juni 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Sore Pasar Modal Mirae Asset 5 Juni 2017

IHSG ditutup menguat 5 poin (+0.1%) ke level 5,748.235 pada perdagangan hari ini. Tercatat 131 saham menguat dan 195 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor finance (+0.61%) dan pelemahan sektor agriculture (-0.72%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp170 miliar di seluruh Pasar hingga akhir perdagangan hari ini. US Dollar melemah 37 poin (-0.28%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,278 terhadap US Dollar hari ini.

Advance Stocks:

- ADRO: Harga saham ADRO memimpin penguatan sektor tambang pada perdagangan hari ini didorong oleh melonjaknya harga batu bara Newcastle untuk pengiriman Juni 2017 sebesar 2.01% menjadi US$76 per metrik ton pada penutupan Jumat lalu. Harga saham ADRO ditutup mennguat Rp75 (+5.10%) ke level Rp1.545 hari ini. Selain ADRO, harga saham HRUM dan PTBA turut menguat terdorong sentimen tersebut dan ditutup menguat masing-masing Rp30 (+1.43%) ke level Rp2,120 dan Rp25 (+0.23%) ke level Rp10.825.

- MTDL: Harga saham MTDL menguat pertama kalinya sejak sepekan lalu dengan ditutup naik Rp10 (+1.63%) ke level Rp620 pada perdagangan hari ini. MTDL menargetkan penjualan naik 10,2% sepanjang tahun ini menjadi Rp11,1 triliun sedangkan laba bersih ditargetkan naik 8,8% menjadi Rp240,25 miliar. Target tersebut didasarkan kepada pertumbuhan IT sebesar 8,6% tahun 2016 dan 7,4% di tahun ini. Selain itu adanya investasi pembangunan warehouse seluas 22.000 meter persegi dengan nilai Rp133,5 miliar.

- JECC: JECC berkomitmen membagikan dividen tunai sebesar Rp600 per lembar saham atau total mencapai Rp90,2 miliar kepada pemegang sahamnya. Jumlah itu cukup tinggi dari laba bersih yang diperoleh sebesar Rp132 miliar. Pembagian dividen tunai itu seiring dengan kinerja positif perusahaan pada tahun lalu. Harga saham JECC ditutup menguat Rp325 (+5.43%) ke level Rp6.300 hari ini.

- INDF: INDF menaikkan kembali nilai dividennya menjadi Rp235 per lembar saham seiring dengan pertumbuhan laba bersih yang naik 39,6 persen dari Rp2,97 triliun menjadi Rp4,14 triliun pada 2016. Angka ini pun menjadi yang tertinggi dalam sejarah pembagian dividen perseroan. Terakhir, nilai dividen INDF terbesar terjadi pada 2014 dengan nilai Rp220 per lembar saham untuk laba tahun buku 2013. Melanjutkan penguatan akhir pekan lalu, harga saham INDF kembali ditutup menguat Rp50 (+0.56%) ke level Rp8.875 hari ini.

Decline Stocks:

- MDRN: Harga saham MDRN anjlok pada perdagangan hari ini dipicu oleh sentimen negatif pembatalan pelepasan 7-Eleven kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan. Pembatalan transaksi itu pun membatalkan rencana rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang sebelumnya dijadwalkan bakal digelar pada 21 Juni 2017 yang akan membahas rencana transaksi material tersebut. Harga saham MDRN melemah tiga hari berturut-turut sejak perdagangan akhir pekan lalu dan ditutup turun Rp7 (-12.06%) ke level Rp51 pada perdagangan hari ini.

- BUMI: Harga saham BUMI turun tajam pada perdagangan hari ini dengan ditutup melemah Rp42 (-11.29%) ke level Rp330. Menurut kabar terakhir, BUMI masih belum bisa melangsungkan penawaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) dikarenakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum memberikan izin efektif atas rencana rights issue tersebut.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...