google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Sore Pasar Saham Mirae Asset 2 Juni 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Sore Pasar Saham Mirae Asset 2 Juni 2017


Menutup perdagangan hari ini, IHSG menguat 4 poin (+0.07%) ke level 5,742.446. Tercatat 143 saham menguat dan 196 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin penguatan sektor miscellaneous industry (+2.56%) dan pelemahan sektor basic industry (-1.41%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp27 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar menguat 8 poin (+0.06%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,315 terhadap US Dollar.

Pada perdagangan hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa di bulan Mei 2017 terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,83. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2017 sebesar 1,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,33 persen. Komponen inti pada Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Mei) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,33 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 3,20 persen.

Suspensi Saham Hari Ini
- PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham GREN di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap saham GREN.

Advance Stocks:

- MYRX: Harga saham MYRX ditutup menguat Rp12 (+9.75%) ke level Rp135 pada perdagangan hari ini. MYRX berencana mencari dana publik lewat skema initial public offering (IPO) untuk mendukung rencana penambahan landbank. Rencana perseroan adalah melepas 1,62 miliar lembar saham atau 20% modal ditempatkan dan disetor penuh PT Armidian Karyatama di Bursa Efek Indonesia (BEI). Target perolehan dana dari hajatan publik itu antara Rp 491 miliar sampai Rp 818 miliar. 70% di antaranya untuk mengakuisisi lahan di Maja, Banten. 30% sisa dana IPO untuk melunasi utang Armidian kepada induk usahanya, Mandiri Mega Jaya.

- BDMN: BDMN mengatakan tidak lama lagi akan masuk menjadi kelompok BUKU IV atau mempunyai modal inti diatas Rp 30 triliun. Hal ini dikarenakan pada Maret 2017 modal inti perseroan sudah mencapai Rp 27,44 triliun. Saat ini Danamon mempunyai rasio permodalan (CAR) yang cukup baik untuk melakukan ekspansi. Saat ini, CAR Danamon tercatat sebesar 22%. Menguat untuk hari kedua, harga saham BDMN ditutup naik Rp250 (+4.78%) ke level Rp5.475 pada hari ini.

- ITMG: Tahun ini, ITMG memutuskan memproduksi 300.000 ton batubara lebih banyak ketimbang tahun tahun lalu. Lewat strategi itu, mereka menargetkan pertumbuhan penjualan 30% sepanjang tahun 2017. Agar rencana lancar, Indo Tambangraya menyiapkan dana belanja modal US$60,3 juta. Dana tersebut untuk membangun infrastruktur pertambangan serta membeli peralatan dan mesin produksi. Menutup perdagangan hari ini, harga saham ITMG menguat Rp325 (+2.13%) ke level Rp15.525.

Decline Stocks:

- WSBP: WSBP memperoleh pinjaman Rp300 miliar dari PT Bank BRI Syariah untuk membiayai proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung seksi II yang memiliki nilai kontrak Rp2,2 triliun. Perjanjian ini merupakan addendum atau perpanjangan jangka waktu dari perjanjian sebelumnya dengan nilai yang sama yang telah dilunasi di pertengahan Mei 2017. Harga saham WSBP ditutup melemah Rp17 (-3.36%) ke level Rp488 pada perdagangan hari ini.

- LSIP: LSIP membagikan dividen sebesar Rp 35 per lembar. Dividen payout ratio 40% dari laba bersih yang dibukukan emiten pada 2016. Cum dividen di pasar reguler dan negosisasi pada tanggal 8 Juni 2017 dan tanggal pembayaran pada 4 Juli 2017. Di akhir perdagangan, harga saham LSIP ditutup melemah Rp25 (-1.63%) ke level Rp1.500.

Market Review 2 Juni 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...