google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Sore Pasar Saham Indonesia | 1 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Sore Pasar Saham Indonesia | 1 Agustus 2017

Market Review 1 Agustus 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Setelah menguat tiga hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah 35 poin (-0.61%) ke level 5,805.205 pada perdagangan hari ini. Tercatat 141 saham menguat dan 219 saham melemah. Mayoritas sektor melemah dipimpin oleh pelemahan sektor consumer (-2.17%)  dan miscellaneous industry (-1.29%). Sementara hanya sektor mining dan infrastructure yang ditutup menguat masing-masing 1.63% dan 0.99%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp71 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar melemah 1 poin (-0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,324 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Juli 2017 terjadi inflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,00. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2017 sebesar 2,60 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2017 terhadap Juli 2016) sebesar 3,88 persen. Komponen inti pada Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juli) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,86 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juli 2017 terhadap Juli 2016) sebesar 3,05 persen.

Suspensi Saham Hari Ini
- PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI)
Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara perdagangan saham PADI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.

Advance Stocks:

- ADRO: ADRO memimpin reli sektor tambang seiring dengan menguatnya harga batubara Newcastle sebesar 6.9% pada perdagangan kemarin (31/7). Harga saham ADRO ditutup menguat Rp75 (+4.20%) ke level Rp1.860 pada perdagangan hari ini.

- TOPS: Dengan diperolehnya kontrak proyek dari Agung Sedayu Group yang bernilai Rp 440 miliar pada akhir Juli 2017, TOPS mencatatkan perolehan kontrak baru sekitar Rp 2 triliun hingga akhir Juli 2017. Perseroan optimistis akan mencapai target kontrak baru senilai Rp 3 triliun hingga akhir 2017. Harga saham TOPS ditutup menguat Rp120 (+9.37%) ke level Rp1.400 hari ini.

- YULE: YULE akan melakukan right issue dengan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 1.530.000.000 lembar dengan harga Rp200 per lembar. Dana yang diperoleh diperkirakan mencapai Rp306.000.000.000 sebelum dikurangi biaya emisi. Dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk memperkuat strutktur modal serta perluasan usaha ke bidang investasi, jasa dan konsultasi bisnis. Harga saham YULE melonjak Rp40 (+34.48%) ke level Rp156 pada penutupan perdagangan hari ini.

- BYAN: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham BYAN ditutup menguat Rp400 (+6.15%) ke level Rp6.900. BYAN berencana menerbitkan notes berdenominasi dollar Amerika Serikat. Sebelum merealisasikan rencana itu, manajemen BYAN akan meminta persetujuan atas transaksi material tersebut dalam RUPS. BYAN mempersiapkan penerbitan surat utang senilai US$ 600 juta atau senilai Rp 8,06 triliun.

Decline Stocks:

- CMNP: CMNP meraih laba neto yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp229,52 miliar hingga periode 30 Juni 2017 turun dari laba Rp271,07 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun menjadi Rp1,11 triliun turun dari pendapatan Rp1,41 triliun sebelumnya. Harga saham CMNP melemah Rp15 (-1.11%) ke level Rp1.330 pada perdagangan hari ini.

- ROTI: Harga saham ROTI melemah untuk hari kedua dengan ditutup turun Rp25 (-2.00%) ke level Rp1.225 hari ini. ROTI alami penurunan tajam laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp49,84 miliar hingga 30 Juni 2017 dari laba Rp128,79 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan neto tercatat turun dari Rp1,19 triliun menjadi Rp1,18 triliun.

- MPPA: Harga saham MPPA melemah terdalam sejak 18 Juli lalu dengan ditutup turun Rp25 (-3.90%) ke level Rp615 pada perdagangan hari ini, setelah Credit Suisse melakukan downgrade terhadap saham MPPA di tengah estimasi same-store sales tahun ini yang turun menjadi flat dari 5%.  Manajemen menyatakan kondisi lemahnya makro ekonomi selama Ramadhan menjadi alasan pelemahan kinerja.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...