google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham WSKT | 14 September 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham WSKT | 14 September 2017

PT Waskita Karya Tbk (WSKT), melalui anak usahanya yakni PT Waskita Toll Road (WTR) awalnya berencana melakukan divestasi atas 10 ruas jalan tol di kuartal ke dua tahun ini.

Namun, manajemen WTR mengaku, hingga kini belum menemukan penawaran yang sesuai dengan harapan dan target perseroan.Sehingga, skema divestasi tersebut masih dikaji oleh pihak manajemen WTR.

"Untuk waskita, kita lagi minta klarifikasi mereka bagaimana rencana ke depan gimana," ucap Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir di Jakarta, Rabu.

Ia menuturkan, sejauh ini pihaknya mengharapkan manajemen WTR jadi melalukan langkah divestasi atas ruas tol sesuai rencana semula. Mengingat proyek ini telah dibidik oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Jasa Marga yang merupakan salah satu klien dari Mandiri Sekuritas perihal penerbitan KIK-EBA atas sekuritisasi pendapatan tol Jagorawi.

"Jasa Marga kan essensinya adalah tol road, jadi mereka ingin konsolidasi tol road. Jasamarga setahu sangat oke mengakuisisi atau membeli mayoritas saja, kalau minoritas tidak tertarik," tambah dia.

Lebih lanjut Silvano bilang, masih dikajinya skema divestasi ruas tol milik perusahaan pelat merah tersebut bukan karena keraguan dari para investor untuk melirik proyek terkait, tapi lebih karena belum ditemukan kesepakatan yang sesuai antara calon investor dengan WTR.

"Kalau dari sisi keraguan enggak, karena asetnya bagus bukan hanya Jasa Marga tapi swasta juga ikut tender. Karena memang asetnya sudah proven dan prospek masih bagus," paparnya.

Informasi saja, ada 10 tol yang masuk daftar divestasi jalan tol di antaranya yakni Kranci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Batang-Semarang.

Sementara nilai kontrak baru Waskita yang sudah diperoleh sampai dengan minggu pertama September 2017 adalah sebesar Rp 43 triliun. Capaian ini masih didominasi oleh proyek infrastruktur khususnya jalan tol. (end/fu)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...