google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SAHAM MURAH PROSPEK BAGUS | 3 SEPTEMBER 2017 Langsung ke konten utama

SAHAM MURAH PROSPEK BAGUS | 3 SEPTEMBER 2017

JAKARTA. Beberapa emiten memiliki price earning ratio (PER) yang cukup murah saat ini. Hal ini membuat emiten tersebut menarik dikoleksi. Mana saja?

Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan ada beberapa emiten yang memiliki PE cukup murah saat ini dari beberapa sektor. Diantaranya dia menyatakan ada dari saham LQ45.

Saat ini pada saham LQ45, ASII mmeiliki PER sebesar 16,88 kali dengan PBV 2,1 kali, BMRI dengan PER 16,17 kali dengan PBV 1,89 kali, MNCN dengan PER sebesar 14,85 kali dengan PBV 2,36 kali dan LPPF dengan PER 11,95 kali dengan PBV 13,14 kali. Selain itu untuk saham second liner, ada RALS dengan PER 8,52 kali dengan PBV 1,72 kali.

"Kenaikan kinerja ASII lebih dipengaruhi oleh sentimen positif dari kenaikan harga batu bara dunia di tengah-tengah kompetisi yang sangat ketat dalam industri otomotif," kata Nafan kepada KONTAN, Jumat (8/4).

Kenaikan harga batu bara dunia tersebut memberikan efek positif terhadap perkembangan bisnis alat berat ASII. Adapun dominasi ASII dalam dunia otomotif masih belum tertandingi ke depannya.

Pendapatan ASII pada 2017 diproyeksikan meningkat 10,5% menjadi Rp 200,2 triliun dengan kenaikan laba bersih sebesar 29% menjadi Rp 19,5 triliun. Nafan merekomendasikan buy ASII dengan target harga jangka panjang di level 9.350.

Sementara itu, untuk prospek BMRI juga masih positif. Hal itu lantaran emiten didukung oleh kemampuan menjalankan kebijakan mitigasi resiko secara efektif dan efisien. "Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan BMRI dalam menurunkan NPL sebesar 16bps menjadi 3,82%," lanjutnya.

Selain itu, sentimen positif dari keputusan S&P dalam menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi level investment grade diyakini akan memberikan katalis positif terhadap kinerja BMRI.

Adapun total pendapatan pada 2017 diproyeksikan meningkat 4,5% menjadi Rp 77,9 triliun dengan kenaikan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp 19,6 triliun. "Buy BMRI dengan target harga jangka pendek di 13.675 dan jangka menengah di 14.600," imbuhnya.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...