google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 3 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 3 Oktober 2017

Market Review 3 Oktober 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup menguat 25 poin (+0.42%) ke level 5,939.453 pada perdagangan hari ini. Tercatat 170 saham menguat dan 177 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh sektor mining (+1.49%). Hanya sektor agriculture dan basic industry yang melemah masing-masing 1.13% dan 0.19%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp238 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 2 poin (+0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,542 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- BELL: Pada perdagangan perdadanya hari ini, harga saham BELL ditutup menguat Rp29 (+19.33%) ke level Rp179. BELL melakukan pencatatan perdana saham di BEI pada hari ini dengan melepas sebanyak-banyaknya 300 juta saham atau setara dengan 20,69% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Perseroan menawarkan saham di harga Rp140-Rp150 per saham ke pasar. Dengan harga tersebut, maka perseroan bakal mengantongi dana segar Rp42 miliar-Rp45 miliar.

- BCIP: Harga saham BCIP ditutup menguat Rp27 (+34.61%) ke level Rp105 hari ini. BCIP meraih pendapatan sebesar Rp117,91 miliar hingga periode 30 Juni 2017 naik jika dibandingkan dengan pendapatan Rp97,75 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp43,59 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp18,58 miliar.

- BFIN: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham BFIN ditutup menguat Rp25 (+4.38%) ke level Rp595. BFIN mengumumkan pendirian anak perusahaan baru bernama PT Finansial Integrasi Teknologi yang bergerak di bidang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi. Perseroan merupakan pemegang saham pengendali atas anak perusahaan tersebut dengan kepemilikan 99,96% atau Rp2,5 miliar.

- WSKT: Harga saham WSKT ditutup menguat Rp60 (+3.31%) ke level Rp1.870 hari ini. WSKT telah berhasil mengantongi kontrak baru Rp 44,5 triliun sepanjang Januari-September 2017. Pencapaian tersebut setara 74,16% dari total target perusahaan tahun ini.  Sebagian besar perolehan kontrak anyar tersebut didapat dari proyek-proyek infrastruktur terutama yang berkaitan dengan jalan tol.

- UNTR: Harga saham UNTR ditutup menguat Rp900 (+2.80%) ke level Rp33.000 pada perdagangan hari ini. UNTR akan membagikan dividen interim kepada para pemegang saham sebesar Rp 282 per saham, naik 97% dibanding dividen interim tahun lalu, Rp 143 per saham. Nilai dividen interim yang dibagikan kali ini sebesar Rp 533,39 miliar. Cum dividen di pasar tunai dan negosiasi akan berakhir pada 5 Oktober 2017. Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi berakhir pada 6 Oktober 2017.

- AUTO: Harga saham AUTO ditutup naik Rp60 (+2.51%) ke level Rp2.450 hari ini. AUTO akan membagikan dividen interim kepada para pemegang saham Rp 13 per saham, naik 44% dibanding dividen interim tahun lalu, Rp 9 per saham. Nilai dividen interim yang dibagikan kali ini sebesar Rp 62,65 miliar. Cum dividen di pasar tunai dan negosiasi akan berakhir pada 6 Oktober 2017. Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi berakhir pada 9 Oktober 2017.

Decline Stocks:

- JECC: Harga saham JECC ditutup melemah Rp200 (-3.92%) ke level Rp4.900 hari ini. JECC akui capaian penjualan bersih di 2017 akan lebih rendah dari target sebesar Rp2,44 triliun, dan di revisi menjadi sebesar Rp2,15 triliun, sehingga net income di tahun ini bisa sekitar 5-5,5% dari total penjualan itu.

- ICBP: Di akhir perdagangan, harga saham ICBP ditutup melemah Rp175 (-1.97%) ke level Rp8.700. PT Asahi Group Holdings Limited lewat anak usahanya yakni di Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte Ltd (Asahi Singapore) akan menjual seluruh kepemilikan di dua anak usahanya kepada ICBP. Dua anak usaha ini merupakan patungan antara Asahi dan Indofood. Dua anak usaha ini adalah PT Asahi Indofood Beverage Makmur dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage. Nantinya, ICBP akan memiliki 100% saham kedua perusahaan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...