google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham APLN | 9 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham APLN | 9 Oktober 2017

Tidak hanya di Jakarta, kepemilikan hunian vertikal semacam apartemen dan kondominium saat ini mulai dirasa penting oleh masyarakat urban di kota-kota besar di Indonesia. Ini tak lain karena ketersediaan lahan untuk rumah tapak mulai terbatas, sementara kebutuhan tempat tinggal bagi kaum elite tersebut juga tinggi.

Salah satu pengembang yang melihat potensi tersebut adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Lewat anak usahanya, PT Sinar Menara Deli, APLN mengembangkan kawasan terintegrasi di pusat Kota Medan yakni Podomoro City Deli Medan (PCDM), di atas lahan seluas 5,2 hektare.

Disamping itu, sebagai negara berpenduduk lebih dari 260 juta orang dengan usia rata-rata 27 tahun, Indonesia juga menjadi magnet bagi banyak mata terutama investor dan pengusaha dengan berbagai skala dan potensi perkembangan bisnisnya.

"Karena Medan adalah lokasi pengembangan. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis di sini semakin pesat, terutama sejak adanya Kuala Namu International Airport," kata AVP Marketing Podomoro City Deli Medan Yenti Lokat, di Jakarta, Senin.

Proyek superblok PCDM, Yenti Menambahkan, kawasan ini akan terdiri atas tujuh menara apartemen dan kondominium, satu menara perkantoran strata-title, satu hotel, serta satu mal yang menempati lahan di wilayah Kesultanan Deli.

Untuk hunian high end seperti kondominium yang dihadirkan oleh PCDM, dilengkapi oleh private lift. Tidak hanya itu, demi memenuhi permintaan masyarakat luas Kota Medan akan hunian bergengsi, PCDM juga turut menyediakan penthouse model dua lantai yang terletak di level paling atas apartemen premium dengan jumlah hanya 12 unit. (end/ba)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...