google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham AIMS dan SMRU | 12 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham AIMS dan SMRU | 12 Januari 2018

Prospek Saham AIMS dan SMRU

Dua aksi penawaran tender wajib (tender offer) turut meramaikan pasar saham di awal tahun ini. Penawaran tender itu datang dari pemilik PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) dan PT SMR Utama Tbk (SMRU).

Analis menyarankan investor mencermati rencana bisnis perusahaan setelah ada perubahan pengendali. Proses tender offer kedua emiten ini akan rampung di akhir Januari dan awal Februari 2018.

PT Aims Indo Investama menjadi pengendali baru atas emiten perdagangan batubara, AIMS. Aims Indo melakukan tender offer atas 50,49 juta saham atau 22,95% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Harga penawaran tender offer AIMS sebesar Rp 254 per saham. Dengan demikian, nilai total tender offer ini mencapai Rp 12,82 miliar.

Sebelumnya, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) juga menjadi pengendali baru SMRU. Dus, TRAM menggelar tender offer sebanyak 6,23 miliar saham atau 49,90% modal ditempatkan dan disetor penuh. Mengacu prospektus yang dipublikasikan akhir Desember lalu, harga tender offer SMRU senilai Rp 502 per saham. Dengan demikian, nilai total tender offer ini mencapai Rp 3,13 triliun.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee berpesan, sebelum mengeksekusi saham tender offer, pastikan entitas pengendali baru emiten terkait punya reputasi baik. Selain itu, cermati rencana bisnis pengendali baru, setelah masuk ke emiten itu.

Investor juga perlu mencermati aksi korporasi emiten lain setelah tender offer. "Apakah rights issue atau apapun itu, karena mungkin akan mempengaruhi pemegang saham minoritas," kata Hans.

Sejatinya, aksi tender offer identik dengan prospek yang bagus. "Saat ada pengendali baru, mereka menaruh investasi besar. Tak mungkin mereka datang untuk main-main," ungkap Hans.

Aims Indo mengambil alih AIMS untuk tujuan investasi dan meningkatkan nilai AIMS. Ini dilakukan dengan memperluas kegiatan usaha AIMS, dari semula perusahaan perdagangan jadi perusahaan induk yang memiliki beberapa anak usaha secara komersial.

Sementara itu, TRAM mengambil alih saham SMRU dengan tujuan meningkatkan performa perusahaan dan memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham. TRAM juga ingin memanfaatkan peluang strategis pengembangan bidang usaha energi, sumber daya mineral, batubara dan jasa pendukungnya.

SMRU adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, pertambangan, pembangunan, perdagangan, serta pengangkutan umum dan industri. SMRU memiliki anak usaha, PT Ricobana Abadi, di bidang jasa kontraktor batubara. Anak usaha lainnya, PT Delta Samudra juga di bidang pertambangan batubara.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, secara fundamental, bisnis AIMS terbilang unik. Dalam hal ini AIMS tak memiliki cadangan batubara sendiri. Hanya saja, sistem bisnis seperti ini tidak mumpuni untuk memenuhi arus kas perusahaan.

Bisnis AIMS juga dinilai rentan terhadap ketidakpastian dalam hal penjualan. William menyebut, tingginya biaya beli dan minimnya margin jual akan menjadi masalah baru bagi AIMS ke depan.

William menilai langkah terbaik bagi investor saat ini adalah wait and see terhadap arah kebijakan bisnis pengendali baru. "Hold bagi yang ingin masuk ke AIMS, atau trade sell bagi yang sudah memiliki saham AIMS," ujar William.

Sementara itu, langkah TRAM mengakuisisi SMRU dinilai cukup tepat. Apalagi, seiring pengambilalihan SMRU, TRAM mengakuisisi dua perusahaan lain. "Saya melihat ke depannya TRAM kemungkinan besar akan seperti the next INDY yang memiliki grup usaha dengan value chain bisnis yang saling terintegrasi dengan PTRO dan MBSS," lanjut William.

Integrasi bisnis antara TRAM dan SMRU dinilai akan menguntungkan bagi operasi TRAM di masa yang akan datang. Apalagi jika manajemen berkomitmen penuh mengembangkan bisnisnya.

Meski demikian, William merekomendasikan investor wait and see. Pasalnya, secara fundamental, TRAM dan SMRU, baik sebelum maupun pasca akuisisi, masih memiliki tingkat utang yang tinggi. Ini juga akan berkorelasi dengan beban bunga yang mengganggu potensi pendapatan emiten tersebut.

Selain itu, William mengemukakan, ada peluang harga batubara akan terkoreksi dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini bisa terjadi akibat melemahnya permintaan setelah musim dingin di Tiongkok berakhir.

Apalagi, ada pembentukan aliansi pengurangan energi batubara dari sejumlah negara. "Kita lihat perkembangan bisnis TRAM hingga semester I-2018, sebelum memutuskan berinvestasi di TRAM," ungkap William.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...