google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 7 ALASAN INVESTASI SAHAM Langsung ke konten utama

7 ALASAN INVESTASI SAHAM

Masih Galau Investasi Saham? Perkuat dengan 7 Alasan Ini yuk!

 

Mempersiapkan keuangan untuk masa depan tentu sudah menjadi kewajiban. Selain menabung, investasi pun menjadi kegiatan yang harus dilakukan. Pilihan investasi sendiri sangatlah banyak. Mulai dari membeli rumah, tanah, atau perhiasan, sampai membangun usaha.

Namun, sesungguhnya masih ada satu instrumen investasi lainnya yang gak kalah menggiurkan, tapi kerap dihindari oleh kebanyakan orang, yakni investasi saham di pasar modal. Jika kamu pernah mendengar sebelumnya terkait investasi pasar modal, lalu tunggu apa lagi untuk segera mencobanya? Dengan berbagai alasan di bawah ini pasti bikin kamu makin mantap untuk segara membeli saham di pasar modal.

1. Praktis dan Simpel


Kata siapa berinvestasi di pasar modal menjadikan kita harus memperhatikan laju perkembangan saham tiap saat? Asumsi ini seringkali bikin orang sungkan mencoba bermain saham di pasar modal, padahal belum tentu benar. Berinvestasi di pasar modal sesungguhnya praktis dan bisa dilakukan semua orang, termasuk bagi pemula sekalipun. 

Kamu tinggal buka rekening sekuritas di bank favoritmu dan masukkan modal sesuai yang kamu mau. Hampir semua bank menawarkan jasa pialang yang bertugas memantau nilai saham dan menginvestasikan uangmu. Jadi gak ada kata repot dan sulit kan?

2. Gak Butuh Modal Besar


Berbeda dengan investasi tanah dan emas yang membutuhkan modal yang gak sedikit, investasi saham memudahkanmu berinvestasi, meski gak punya modal besar. Bahkan, saat ini kamu sudah bisa menanamkan saham dengan modal Rp 500 ribu saja!

3. Mengikuti Laju Inflasi


Nilai saham yang kamu miliki tentu akan terus meningkat sesuai dengan tingkat inflasi. Jadi, jika kamu awalnya memiliki saham senilai satu juta, nilai sahammu berpotensi besar untuk terus bertambah, menyesuaikan dengan level inflasi.

4. Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Panjang


Karena sifatnya yang terus mengikuti inflasi, jadi bisa diperkirakan bahwa semakin lama kamu menanam modal, kemungkinan besar semakin tinggi nilai sahammu. Bisa dibayangkan keuntungan yang kamu peroleh jika semakin lama menyimpan modal.

5. Kata Siapa Berisiko Tinggi?


Nih, salah satu mitos lainnya yang sering ditelan mentah-mentah. Memang semua jenis investasi memiliki risiko. Namun, untuk investasi di pasar modal sendiri, risiko yang dimiliki itu gak jauh lebih besar sebenarnya.

Takut uang kamu raib? Selama kamu investasi di lembaga sekuritas yang resmi terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia, tentu tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Atau takut saham yang kamu beli malah merugi?

Di situlah peran penting para pialang, karena mereka yang akan memilih saham yang paling menguntungkan, melalui analisis dan kalkulasi yang sudah menjadi spesialisasi mereka. Biasanya, para pialang pasti akan menyarankanmu untuk membeli saham-saham blue chip, atau saham yang paling terpercaya dan memiliki tingkat keuntungan tertinggi. Jadi gak perlu takut terjebak investasi bodong.

6. Membantu Perekonomian Indonesia dengan Menanam Saham


Ratusan perusahaan lokal milik swasta dan milik negara di berbagai sektor terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia. Jadi, bisa dikatakan, dengan berinvestasi di pasar modal memungkinkan kita berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian. Karena, dengan modal yang kita berikan membuat meningkatkan aktivitas perekonomian di Indonesia. Sebagai imbal baliknya, kamu pun akan memperoleh keuntungan dari pembagian hasil keuntungan yang mereka dapat.

7. Para Artis Juga Menanam Saham lho.


Kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan tentu bikin instrumen investasi yang satu ini jadi incaran mereka yang mendambakan masa pensiun aman. Bahkan, dari kalangan artis dan musisi juga turut meramaikan pasar modal di Indonesia lho. Andien, Giring Nidji, bahkan Raisa juga mengaku telah menanam saham, guna mempersiapkan masa depan mereka nanti. Tentunya kamu juga gak boleh kalah dong?!

Gimana? Sudah cukup tergiur dari alasan-alasan tersebut? Tunggu apa lagi deh, yuk investasi saham dari sekarang. Semakin cepat, semakin menguntungkan tentunya.

Sumber: 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...