google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BEST | 16 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BEST | 16 Mei 2018

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
Harga saham murah sedang menghinggapi saham sektor properti termasuk harga saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. Meski pertumbuhan harga saham emiten dengan kode BEST ini tak jauh berbeda dari harga di akhir tahun lalu, analis menilai fundamental BEST masih baik dan masih menarik karena memiliki valuasi harga yang murah.

Pada akhir tahun lalu harga saham BEST berada di Rp 250 per saham. Sedangkan, Selasa (15/5) harga saham BEST berada di Rp 280 per saham.

Di tengah pergerakan harga saham yang masih minim, ternyata kinerja BEST menunjukkan fundamental kuat. Pada akhir tahun lalu pertumbuhan penjualan lahan BEST mencapai 120% melebihi target di awal tahun 2017.

Perlahan tapi pasti, pendapatan BEST di kuartal I 2018 melanjutkan pertumbuhan sebesar 13,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 210 miliar. Sementara, laba bersih periode berjalan juga naik 13,8% menjadi Rp 94 miliar.

Meski, pertumbuhan kinerja masih tergolong kecil, tetapi Richardson Raymond Analis Sinarmas Sekuritas mengatakan kepada Kontan.co.id, kinerja BEST akan membaik pada kuartal selanjutnya. "Memang kinerja kuartal I biasanya perolehan pendapatan masih kecil, tetapi akan terjadi perbaikan di kuartal berikutnya," kata Richardson, Selasa (15/5).

Richardson optimistis kinerja BEST pada kuartal selanjutnya akan membaik karena hingga kuartal I 2018 BEST berhasil membukukan penjualan lahan 4,4 hektare. Mayoritas pembelian lahan dilakukan oleh perusahan mineral dan proyek infrastruktur pemerintah. Selain itu, BEST juga telah mengantongi permintaan lahan dari sektor manufaktur, otomotif, logistik, kimia, dam konsumer seluas 72 hektare.

"Sebesar 38% dari permintaan lahan tersebut berasal dari existing tenants sehingga cenderung akan terealisasi," kata Richardson.

Tak hanya itu, BEST juga kini memegang 35 hektare penjualan backlog senilai Rp 945 miliar dengan asumsi average selling price atau harga jual rata-rata sebesar Rp 2,7 juta per meter persegi.

Fundamental BEST cukup kuat juga terlihat dari pengelolaan dana perusahaan. Joey Faustin Analis PT Indo Premier Sekuritas mencatat BEST berhasil menyelesaikan pinjaman sindikasi dengan pinjaman sindikasi baru senilai US$ 75 juta dan bisa ditinggkatkan hingga US$ 130 juta. Pinjaman tersebut memiliki bunga 5,5% dengan tenor delapan tahun.

"Perusahaan berhasil bukukan pembiayaan lebih rendah 25% yoy pada kuartal I 2018 seiring BEST yang telah lunas membayar utang sindikasinya," kata Joey, dalam riset 26 April 2018. Dengan begitu, BEST bisa catatkan posisi kas tertinggi sebesar Rp 705 miliar sejak 2012 yang sebesar 582 miliar.

Joey merekomendasikan buy di target harga Rp 380 per saham dengan alasan kinerja BEST akan meningkat di kuartal selanjutnya. Menurut Joey kinerja yang lemah di kuartal I 2018 hanya disebabkan oleh pengakuan pendapatan yang terlambat. Apalagi, BEST memiliki penjualan lahan kembali atau sales back log seluas 35 hektar atau setara Rp 910 miliar. Sementara Joey menilai valuasi harga BEST menarik dan murah karena berada di 4,7 kali PE.

Senada, Richardson juga merekomendasikan beli di target harga Rp 420 per saham. Richardson mengatakan kinerja BEST akan mendapat untung dari proyek pembangunan JORR 2 Cibitung-Cilincing dan pembangunan proyek infrastruktur lainnya yang berada dekat di kawasan BEST dan berpotensi beri katalis positif di masa mendatang karena harga tanah bisa meningkat.

"Neraca keuangan BEST sehat karena berhasil membiayai kembali utang mereka dengan bunga pinjaman yang lebih rendah dan jatuh tempo hutang yang lebih panjang," kata Richardson.

Menurut Richardson meski sektor properti tengah lesu di tengah pemilihan presiden, tetapi bagi emiten penjualan lahan industri hal tersebut tidak berpengaruh. Bisnis akan tetap tumbuh dan perusahaan masih akan tetap ekspansi dengan membeli lahan.

Joey memproyeksikan pendapatan BEST di akhir tahun bisa mencapai Rp 1,25 triliun dengan laba bersih mencapai 572 miliar.

http://investasi.kontan.co.id/news/analis-harga-saham-best-masih-murah-dan-fundamental-kuat

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...