google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham ADRO | 26 Juni 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham ADRO | 26 Juni 2018


Kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kuartal I-2018 masih berada di bawah ekpektasi. Kinerja keuangan Adaro sebenarnya membaik di kuartal pertama. Tapi pertumbuhan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan peningkatan harga batubara.

Namun, masih banyak analis yang menaruh harapan lebih terhadap ADRO dalam kuartal II-2018. Berdasarkan data Bloomberg, enam dari 27 analis merekomendasikan membeli saham ADRO.

Analis masih melihat saham ADRO sebagai saham yang akan naik. Hal ini didasarkan dengan kenaikan harga batubara yang mencatat level tertinggi sejak Maret 2013.

Naiknya harga batubara saat ini disebabkan banyaknya permintaan dari China. Tengah memasuki musim panas mendorong permintaan batubara dari China semakin banyak.

Permintaan dari China memang menjadi faktor dominan dalam industri ini. Sekitar 15% penjualan batubara ADRO pada tahun 2017 ditunjukan untuk pasar China.

Analis Sinarmas Sekuritas, Richard Suherman dalam riset 6 Juni 2018 memperkirakan kinerja ADRO masih berpotensi naik seiring kenaikan harga batubara.

Analis Minna Padi Investama Christian Saortua mengatakan, ada kemungkinan pendapatan kuartal II-2018 ADRO akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Karena harga jualnya sudah meningkat serta kewajiban penjualan dalam negeri juga sudah telah dipenuhi," kata Christian kepada Kontan.co.id, Senin (25/6).

Christian melihat, ADRO masih akan terus bertumbuh. Pertumbuhannya masih akan disokong oleh harga batubara yang semakin kuat dan stabil.

Strategi ADRO untuk masuk ke produk batubara kokas juga merupakan salah satu cara yang dianggap Chrstian bisa memperluas segmen pasar. Produksi batubara milik ADRO agak sedikit terhambat karena cuacanya saat ini kurang mendukung. Tidak heran, jika produksinya sedikit terhambat. Dalam kuartal I, ADRO memproduksi 10,95 juta ton batubara.

Dibandingkan dengan kuartal empat 2016, ADRO memproduksi batubara sebanyak 12,43 juta ton. Sedangkan pada kuartal empat 2017, produksi batubara Adaro menurun 7,07% menjadi 12,43 juta ton.

Namun melihat peforma kinerja ADRO di masa lalu, ada kemungkinan dalam kuartal kedua akan ada perbaikan. Biasanya, cuaca di kuartal kedua lebih bersahabat sehingga tidak ada yang menghambat proses produksi.

Asal tahu saja, ADRO juga saat ini tengah menggeber proyek kelistrikan melalui anak usahannya, PT Adaro Power. Perusahaan ini berencana membangun pembangkit listrik di wilayah Kalimantan Timur.

Adapun Richard dan Christian sama-sama merekomendasikan beli saham ADRO. Richard menetapkan target Rp 2.480 per saham, sementara Christian memasang target Rp 2.475 per saham. Hari ini, harga saham ADRO turun 3,11% ke Rp 1.870 per saham.

http://investasi.kontan.co.id/news/prospek-adaro-energy-masih-menarik-di-tengah-tingginya-harga-batubara

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...