google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 2 Juli 2018*

Tercatat 151 saham menguat dan 267 saham melemah. *IHSG -52,46 poin (-0,90%) ke level 5.746,77*, dan *LQ-45 -6,87 poin (-0,75%) ke level 902,09*.

*Sectoral Return :*
- Agri -0,23%
- Mining -2,17%
- Basic-Ind -2,18%
- Misc-Ind  -4,68%
- Consumer +0,23%
- Property -0,72%
- Infrastructure -0,41%
- Finance -0,78%
- Trade 0,36%

Investor asing *net  sell senilai Rp 193,66 Milyar*.

*USD/IDR +60 poin (+0,42%)* terhadap Rupiah di angka 14.390.

*Saham yang ditutup menguat*

- *MPPA ditutup menguat Rp 22 (+9,32%) ke level Rp 258*. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas V (Rights Issue V) kepada pemegang sahamnya dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Menurut keterangan perseroan Senin disebutkan, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2.151.185.120 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp50 per saham dengan harga pelaksanaan Rp375 per lembar yang mewakili 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT V.

*Saham yang ditutup melemah*

- *AISA melemah Rp 53 (-21,72%) ke level Rp 191*. PT Tigapilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mencatat rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp551,90 miliar hingga 31 Desember 2017 usai meraih laba Rp593,47 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan yang diperoleh Senin menyebutkan, penjualan turun menjadi Rp4,92 triliun dari penjualan Rp6,54 triliun tahun sebelumnya dan beban pokok tercatat Rp4,29 triliun turun dari Rp4,86 triliun.

- *BBTN melemah Rp 90 (-3,67%) ke level Rp 2.360*. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono mengatakan bahwa relaksasi besaran maksimum nilai kredit (loan to value/LTV) akan bisa memberikan percepatan pada permintaan properti. "Dengan pelonggaran LTV, saya kira ini bisa mendorong permintaan daripada properti karena uang mukanya akan menjadi lebih kecil," kata Maryono ketika ditemui usai halalbihalal Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Jakarta, Jumat (29/6) malam.

- *ANTM melemah Rp 70 (-7,86%) ke level Rp 820*. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menargetkan dapat mengoperasikan pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan pada September 2018. Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo meyampaikan, pada akhir Mei 2018 perusahaan sudah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) untuk pembelian saham Showa Denko K.K (SDK) Jepang di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA). ICA merupakan perusahaan yang mengoperasiokan pabrik CGA Tayan.

- *PPRO melemah Rp 3 (-2,11%) ke level Rp 139*. PT PP Properti Tbk. sudah mengantongi Rp665,5 miliar dari proses emisi Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap I Tahun 2018 dari target Rp1 triliun, tetapi masih membuka kesempatan bagi investor untuk melakukan pemesanan obligasi perseroan hingga 3 Juli 2018 mendatang. Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti, mengatakan bahwa dari proses penawaran awal atau bookbuilding obligasi perseoran yang digelar sebelum Lebaran, perseroan sudah mengantongi pemesanan Rp665,5 miliar.

- *MYOR melemah Rp 50 (-1,68%) ke level Rp 2.920*. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana membeli aset tanah yang berada di Balaraja, Banten yang saat ini dimiliki oleh PT Tedjopratama Mandirigemilang dan PT Lubuk Permata. Tanah ini dimaksudkan untuk menunjang rencana perusahaan dalam mendirikan pabrik untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer. Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/7), luas tanah yang akan dibeli MYOR seluas 51.406 meter persegi yang dimiliki PT Tedjopratama Mandirigemilang dan 987 meter persegi yang dimiliki oleh PT Lubuk Permata. Kedua aset tanah ini akan dibeli oleh MYOR sebesar Rp 61,3 miliar menurut nilai penilaian dari penilai properti.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...