google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 31 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 31 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 31 Juli 2018*

Tercatat 137 saham menguat dan 284 saham melemah. *IHSG -91.49 poin (-1.51%) ke level 5,936.44*, dan *LQ-45 -19.64 poin (-2.06%) ke level 993.89*.

*Sectoral Return :*
- Agri -1.26%
- Mining -2.72%
- Basic-Ind -1.82%
- Misc-Ind +0.30%
- Consumer -1.43%
- Property -2.19%
- Infrastructure -4.82%
- Finance -0.32%
- Trade -0,97%

Investor asing *net buy senilai Rp 269 Milyar*.

*USD/IDR -1 poin (-0,01)* terhadap Rupiah di angka 14.414.

*Saham yang ditutup menguat*

- *BDMN ditutup menguat Rp 325 (+5.20%) ke level Rp 6,575*. OJK memberikan lampu hijau kepada bank Jepang, PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG Bank) untuk meningkatnya kepemilikan saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menjadi 40%. Saat ini, MUFG Bank tercatat mempunyai 19,9% saham Bank Danamon. Langkah MUFG meningkatkan saham di Bank Danamon menjadi 40% ini merupakan bagian dari rencana akuisisi tahap dua. Jika nanti MUFG juga menguasai 40% saham Bank Danamon, bank asal Jepang ini akan meningkatkan lagi kepemilikan saham menjadi 73,8% saham di Bank Danamon.

- *BWPT menguat Rp 21 (+11.47%) ke level Rp 204*.  Upaya PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) untuk keluar dari kerugian berhasil. Meski masih tipis, perusahaan ini mampu mencetak laba di semester I tahun ini sebesar Rp 2 miliar. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya, BWPT masih merugi Rp 128 miliar. Perolehan laba ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2015. Perolehan laba bersih seiring dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) pada semester satu 2018 sebesar 718.100 ton, naik 15% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedang produksi minyak kelapa sawit (CPO) dan palm kernel (PK) juga mengalami kenaikan masing-masing 13% dan 21,6% dibanding semester satu 2017 menjadi 155.761 metrik ton (MT) dan 25.890 MT.

*Saham yang ditutup melemah*

- *KRAS melemah Rp 50 (-10.86%) ke level Rp 410*. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mampu mendongkrak pendapatan pada semester I/2018 hingga 35%. Perseroan hanya mampu menekan kerugian yang dialami lebih dari 70% secara tahunan pada semester I/2018 seiring dengan peningkatan volume penjualan dan kenaikan harga jual produk baja tersebut. KRAS mengantongi pendapatan US$854,27 juta. Kerugian tercatat menurun dari US$56,70 juta menjadi US$16,01 juta.

- *TLKM melemah Rp 340 (-8.69%) ke level Rp 3,570*. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,7 triliun selama semester I/2018. Nilai tersebut tergerus 27% dibandingkan laba bersih perseroan pada periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang mencapai Rp12,1 triliun. Selain penurunan laba bersih, pendapatan emiten telekomunikasi pelat merah tersebut pun relatif stagnan.

- *PTPP melemah Rp 200 (-8.77%) ke level Rp 2,080*. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan konstruksi pelat merah, PT PP (Persero) Tbk, tergerus pada semester I/2018. PTPP membukukan pertumbuhan pendapatan 16,99% secara tahunan. Jumlah yang dikantongi perseroan naik dari Rp8,12 triliun menjadi Rp9,50 triliun. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk emiten berkode saham PTPP tercatat turun 16,21% secara tahunan pada semester I/2018. Pencapaian Rp479,75 miliar lebih rendah dari Rp572,54 miliar pada semester I/2017.

- *EXCL melemah Rp 70 (-2.48%) ke level Rp 2,750*. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kinerja negatif pada semester-I 2018. Rugi tahun berjalan yang dapat diatrubusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 81,74 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 143,11 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh EBIT yang lebih rendah sebagai akibat dari meningkatnya biaya depresiasi dan amortisasi.  Diberlakukannya kewajiban registrasi SIM disebut berdampak positif bagi perusahaan. Ke depan, peluang disebut semakin baik menyusul kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan diterapkan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...