google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham WIKA | 2 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham WIKA | 2 Agustus 2018


WIKA mencatatkan laba di 1H18 sebesar Rp517 miliar, +18,7% yoy, didorong oleh: (1) meningkatnya marjin laba kotor dari peningkatan kontribusi dari energy & industrial serta realty & property serta (2) one-off item dari selisih nilai investasi sebesar Rp150 miliar (1H17: Rp17 miliar), realisasi laba di 1H18, in-line (PANS: 34,5%; Cons: 34,2%; rata-rata 5 tahun: 37,6%). WIKA mencatatkan kontrak baru sebesar Rp21,3 triliun di 7M18, atau setara dengan 36,7% dari target kontrak di 2018, meskipun secara historis pencapaian ini dibawah rata-rata, namun WIKA menaikan target untuk kontrak baru ke Rp58,1 triliun (prev: Rp57,2 triliun) dengan laba ke Rp2,03 triliun (prev: Rp1,96 triliun) yang mengindikasikan optimisme WIKA untuk mencapai kontrak baru serta mencatatkan performa keuangan yang lebih baik di 2H18. Kami melihat risiko kontrak baru dan laba WIKA lebih kecil dibandingkan peers, karena realisasi kontrak baru terhadap target yang lebih tinggi dibandingkan dengan peers di 1H18, WIKA: 35,9% (PTPP: 35,9%; WSKT: 10,9%; ADHI: 27%). Kami masih merekomendasikan BUY untuk WIKA dengan TP: Rp2.500, dimana WIKA adalah top pick kami dan pilihan yang lebih aman dibandingkan SOE construction peers didorong oleh: (1) rilis laporan keuangan yang positif serta (2) estimasi order book yang kuat sebesar Rp131 triliun atau 3x dari pendapatan perusahaan, menjadi support untuk growth WIKA kedepannya. Saat ini WIKA diperdagangkan di PE 7,8x di 2019, 34,1% premium jika dibandingkan SOE construction peers, valuasi yang premium menjustifikasi performa WIKA, disebabkan oleh: (1) risiko new contract yang lebih rendah dibandingkan peers serta (2) struktur modal yang lebih kuat.

Pendapatan dan laba in-line dengan estimasi. WIKA mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,7 triliun di 2Q18, +7,4% qoq & 18,5% yoy, didorong oleh performa positif di energy & industrial, +57,6% qoq & 87,2% yoy, in-line (PANS: 39,3%, Cons: 39,8%; rata-rata 5 tahun: 40,2%). Sementara laba bersih tercatat tumbuh positif di 2Q18 sebesar Rp346 miliar, +102,1% qoq & 81,3% yoy, sehingga laba di 1H18 tercatat sebesar Rp517 miliar, +18,7% yoy, didorong oleh: (1) meningkatnya marjin laba kotor dari peningkatan kontribusi dari energy & industrial dan realty & property serta (2) one-off item dari selisih nilai investasi sebesar Rp150 miliar (1H17: Rp17 miliar), realisasi laba di 1H18 in-line (PANS: 34,5%; Cons: 34,2%; rata-rata 5 tahun: 37,6%).

Pertumbuhan sebesar 20-40% hingga 2023. Kami menghadiri analyst meeting WIKA mengenai rencana perusahaan untuk 5-10 tahun kedepan, dimana WIKA menargetkan pertumbuhan 20-40% kedepan untuk order book dan net profit, didorong oleh kombinasi: (1) komposisi neraca yang kuat dengan target net gearing dibawah 1x kedepannya dan (2) performa yang positif jasa konstruksi (kontributor utama) serta segmen realty & property.

WIKA menaikan target di 2018. WIKA mencatatkan kontrak baru sebesar Rp21,3 triliun di 7M18, atau setara dengan 36,7% dari target kontrak di 2018, meskipun secara historis pencapaian ini dibawah rata-rata, namun WIKA menaikan target untuk kontrak baru ke Rp58,1 triliun (prev: Rp57,2 triliun) dengan laba ke Rp2,03 triliun (prev: Rp1,96 triliun) yang mengindikasikan optimisme WIKA untuk mencapai kontrak baru serta mencatatkan performa keuangan yang lebih baik di 2H18. Untuk mencapai target ini WIKA melakukan berbagai ekspansi offshore, dimana WIKA telah mendapatkan kontrak baru luar negeri sebesar Rp1,4 triliun, dari proyek pembangunan di Aljazair, Dubai, Philipines dan Niger.

Resiko kontrak baru yang lebih kecil dibandingkan peers. Kontrak masih didominasi oleh Infra & building sebesar Rp15,9 triliun (74% dari kontrak baru), lemahnya kontrak baru disebabkan lemahnya realisasi energy & industrial plant yang hanya sebesar Rp660 miliar, hanya 8,61% dari target 2018. Kami melihat risiko yang lebih kecil untuk kontrak baru dan laba dibandingkan peers, karena realisasi kontrak baru terhadap target yang lebih tinggi dibandingkan peers di 1H18, WIKA: 35,9% (PTPP: 35,9%; WSKT: 10,9%; ADHI: 27%).

Rekomendasi BUY, dengan target harga Rp2.500. WIKA adalah top pick kami dan pilihan yang lebih aman dibandingkan SOE construction peers, didorong oleh: (1) rilis laporan keuangan yang positif serta (2) estimasi order book yang kuat sebesar Rp131 triliun atau 3x pendapatan perusahaan, menjadi support untuk growth WIKA kedepannya. Saat ini WIKA diperdagangkan di PE 7,8x di 2019, 34,1% premium, dibandingkan SOE construction peers, valuasi premium menjustifikasi performa WIKA, dengan : (1) risiko new contract yang lebih rendah dibandingkan peers serta (2) struktur modal yang lebih kuat.

Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...