google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham TLKM | 29 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham TLKM | 29 Agustus 2018

Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), operator telekomunikasi pelat merah, pada perdagangan Senin, 26 Agustus 2018, ditutup melonjak 5,16 persen dengan berakhir di level Rp3.460 per saham.

Saham TLKM bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjuarai nilai transaksi perdagangan mencapai Rp489,22 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham TLKM pada perdagangan kemarin antara lain Citigroup Sekuritas (CG) dengan nilai pembelian Rp65,63 miliar, kemudian Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp54,43 miliar, dan Morgan Stanley Sekuritas (MS) Rp53,08 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham TLKM secara keseluruhan yaitu 13,42 persen, 11,13 persen, dan 10,85 persen.

Reprofiling Utang, TLKM Terbitkan MTN

Telekomunikasi Indonesia berencana menerbitkan medium term notes (MTN) sebagai suatu cara untuk reprofiling sebagian utang, dari sebelumnya merupakan utang dengan bunga mengambang atau floating menjadi utang dengan bunga tetap atau fixed.

Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen mengungkapkan reprofiling diperlukan karena saat ini tren suku bunga sedang naik. Nah, setelah berdiskusi dengan pelaku pasar, TLKM memutuskan untuk mengunci bunga menjadi tetap setidaknya selama 2 - 3 tahun ke depan.

Hal ini dilakukan supaya beban bunga tidak bertambah. Sebab sejak dua bulan terakhir, Bank Indonesia (BI) sudah tiga kali menaikkan suku bunga acuan. TLKM kemudian bereaksi dengan reprofiling sebagian utang.

"Ini tidak ada hubungannya dengan kinerja Telkom. Penerbitan MTN ini justru agar kinerja perusahaan ke depan lebih terjaga," ujar Harry.

MTN TLKM ini rencananya akan ditawarkan akhir Agustus 2018 dengan nilai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun. Penerbitan MTN ini juga dikatakan Harry tidak akan mengganggu performa maupun rencana bisnis TLKM ke depan.

Berdasarkan kinerja semester I 2018 terlihat pertumbuhan bisnis TLKM tergolong kuat. Pertumbuhan IndiHome sekitar 48 persen, enterprise tumbuh hampir 28 persen, dan lini wholesale tumbuh 21 persen.

"Pertumbuhan yang cukup pesat kami yakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," ungkap Harry.

Memang kinerja bottom line menurun, namun Harry mengungkapkan bahwa laba bersih turun karena lini bisnis terbesar TLKM, yakni seluler sedang mengalami tekanan lantaran saat registrasi kartu, semua operator berlomba-lomba mempertahankan pangsa pasar yang berujung pada turunnya harga.

Selain itu, pricing data Indonesia yang tergolong rendah, kedua di dunia setelah India, jauh di bawah voice dan SMS. Hal ini berdampak pada performa seluruh operator seluler, termasuk anak usaha TLKM yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Analisis Teknikal Saham TLKM


Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham TLKM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar.

Volume menunjukkan peningkatan disertai dengan aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing pada saham TLKM senilai Rp180,21 miliar menandakan adanya akumulasi beli yang besar pada saham TLKM sehingga mendorong harganya naik signifikan.

Apabila diperhatikan, saham TLKM berhasil rebound setelah hampir mendekati area supportnya pada level Rp3.250. Selain itu, indikator stochastic terlihat mulai keluar dari area jenuh jual mengindikasikan momentum kenaikan yang mulai terbuka.
https://www.bareksa.com/id/text/2018/08/28/saham-melonjak-jelang-penerbitan-mtn-rp2-triliun-ini-prospek-tlkm/20155/news

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...