google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham CTRA | 12 Oktober 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham CTRA | 12 Oktober 2018


Sound marketing sales this year on the back of new projects
Ciputra Develpment Tbk (CTRA)

Shinhan Sekuritas Indonesia
Helmi Therik

Back ground. CTRA is a property development company which owned 2,521ha land that scattered widespread across the country (33 cities). This would sustain the business for the next 15 years. About 29% of the revenue was derived from the recurring income while the rest was from the development revenue. This would partially protect the revenue from the property cyclicality. Several towers or high rise building that located at central district area are: Ciputra World I & II and Tokopedia Tower. The company has 566,961 (sqm) sealable area for the apartment and office-strata title and also owned 200,000 (sqm) of net leasable area (NLA) for the mall that produced a stable recurring income ahead.

Benefited from the mid to low income demand. The potential demand for the housing and apartment in the long term is believed would remain strong, especially for the mid to low income class due to housing backlog at 11mn. About 41% of the presales marketing is coming from the below IDR1bn ticket size in the 1H18. The mid to low class segment’s (
Strong revenue growth expectation on the back of the new projects. The revenue was relatively flat in the 1H at IDR2.8tn, however the company believed to book a solid revenue growth in 2nd semester that would spur the revenue by 20% yoy to IDR7.7tn on the back of the new projects. The pre marketing sales target this year is set at IDR7.7tn which would come from the several projects such as Citra Sirkuit Residence at Sentul, Citra Maja Tanggerang, etc. The pre-sales in 1H was about IDR3.3tn or representing 42% of the company’s target this year. 

Valuation.  We derived our TP at IDR1,350 based on the 69% discount to our RNAV calculation which implies the 2018 and 2019 PE at 20x and 22x respectively or in line with its historical average. Risk to our call: Deteriorated of the GDP, more than expected higher interest rate. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...