google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham JSMR | 5 Oktober 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham JSMR | 5 Oktober 2018


Mulai 29 September 2018 lalu, tarif Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) naik dari Rp 9.500 menjadi satu tarif yakni Rp 15.000. Kenaikan tarif tol ini, diyakini akan meningkatkan kinerja emiten pengelola tol. Salah satunya PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe menilai, kinerja JSMR masih moncer di tahun ini dan tahun depan. Apalagi, ada beberapa tol baru yang bisa mendongrak kinerja pengelola tol ini. Ditambah kenaikan tarif tol JORR. “Intinya selama pengelola membangun tol, dan beroperasional maka pendapatan akan naik,” ujar Kiswoyo kepada Kontan.co.id, Kamis (4/10).

Kiswoyo memproyeksikan pendapatan dan laba JSMR tahun ini naik 10% dari tahun lalu. Menurutnya, sejauh ini JSMR masih mampu menjaga kinerja meski banyak operator tol lain yang mengerjakan proyek baru. "Ini karena JSMR selalu mengincar ruas tol yang gemuk dan mematok return on equity (ROE) setidaknya 20% dari setiap proyek," ujar Kiswoyo.

Sekedar informasi saja, di semester satu lalu, pendapatan tol JSMR naik sekitar 8,91% menjadi Rp 4,34 triliun. Namun, laba perusahaan ini hanya naik satu digit sebesar 3% dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 1,05 triliun. “Naiknya pendapatan karena lebaran baru selesai. Biasanya pendapatan akan naik lagi akhir tahun, dimana liburan nanti tol akan banyak diisi mobil,” imbuhnya.

Kiswoyo pun merekomendasi beli saham JSMR dengan target harga Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per saham. Kemarin, harga saham JSMR turun 1,37% menjadi Rp 4.330 per saham.

Andreas Kristo Saragih, analis Kresna Sekuritas juga menyarankan beli saham JSMR dengan target harga Rp 5.475 per saham.
https://investasi.kontan.co.id/news/tarif-jorr-naik-ini-rekomendasi-saham-jasa-marga-jsmr

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...