google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham SCMA | 25 Oktober 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham SCMA | 25 Oktober 2018

Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Surya Citra Media (SCMA IJ) - Lacking positive catalysts by Christine Natasya (natasya@miraeasset.co.id)

- Di 3Q18, SCMA membukukan laba bersih IDR352.4bn (+ 39% YoY). Secara kumulatif, bottom line 9M18 mencapai IDR1.19tr, inline dengan prediksi kami, tetapi dibawah estimasi konsensus (72% run rate) .

- Selain biaya Asian Games 2018, perusahaan juga membukukan biaya program TV lebih tinggi di Indosiar terkait dengan Liga 1 Gojek dan AFF. Selain itu, IVM juga membuat FTV baru Azab untuk prime time, dengan tayangan ulang di waktu non-prime. Biaya pemrograman AFF tidak berulang, tetapi menurut kami, biaya untuk FTV akan berulang. Kami yakin seri baru ini telah membantu mendorong all time audience share IVM. Pada bulan September, IVM mencatat all time audience share sebesar 18% (dibandingkan SCTV 15.4% dan RCTI 16.1%). Dikarenakan FTV ini, margin kotor IVM menurun menjadi 52.4% di 3Q18 (vs 54.7% di 2Q18), mengingat adanya efek lagging ke pendapatan.

- Kami merevisi perkiraan laba 2019, mengingat biaya pemrograman IVM yang lebih tinggi pada tahun 2019. Sementara itu, untuk top line, kami sedikit memangkas perkiraan kami karena sentimen global, yang mungkin mengurangi margin perusahaan FMCG dan dengan demikian membuat mereka mengurangi belanja iklan. Pada 3Q18, SCMA melihat penurunan pembelanjaan iklan dari FMCG multinasional serta perusahaan tembakau. Namun, belanja iklan e-commerce dan FMCG lokal, seperti Mayora, bertahan dengan cukup baik.

- Kami roll forward basis valuasi kami ke 2019F, tetapi kami memangkas target harga kami menjadi IDR1,650 dan menurunkan rating menjadi Hold. (Ilustrasi selengkapnya dapat dibaca https://goo.gl/ucZrr7)


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...