google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 23 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 23 Januari 2019

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 23 Januari 2019*

Tercatat 244 saham menguat dan 197 saham melemah. *IHSG -17.3 poin (-0.26%) ke level 6,451.1*, dan *LQ-45 -8.6 poin (-0.83%) ke level 1,022.4*.

*Sectoral Return :*
- Agri -0.45%
- Mining +0.05%
- Basic-Ind +0.15%
- Misc-Ind +0.05%
- Consumer -0.32%
- Property +0.62%
- Infrastructure -0.14%
- Finance -1.09%
- Trade +1.10%
- Manufacture -0.13%

Investor asing *net sell senilai Rp 142 Miliar*.

*USD/IDR -32.5 poin (-0.23%)* terhadap Rupiah di angka 14,187.50.

*Saham yang ditutup menguat*

- *GIAA ditutup menguat Rp 32 (+9.93%) ke level Rp 354*. PT Garuda Indonesia Tbk pada hari ini, Selasa, (22/1), secara resmi mengoperasikan penerbangan langsung London-Denpasar. Penerbangan langsung tersebut dilayani armada Boeing 777-300 ER dual class yang terdiri dari kelas penerbangan ekonomi dan bisnis dan dioperasikan sebanyak tiga kali seminggu setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu. Penerbangan langsung London-Denpasar merupakan penyesuaian rute yang sebelumnya Jakarta-London-Jakarta menjadi Jakarta-London-Denpasar. Penumpang dari London tujuan Jakarta dapat melanjutkan penerbangan ke Jakarta melalui Denpasar.

- *EXCL menguat Rp 50 (+2.20%) ke level Rp 2,320*. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan melakukan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Menurut keterangan perseroan Rabu disebutkan Obligasi Berkelanjutan dijamin secara kesanggupan penuh sebesar 594 miliar yang akan terdiri dari empat seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp290 miliar berbunga 7,90% dan jangka waktu 370 hari, seri B Rp191 miliar dengan bunga 8,65% dan jangka 3 tahun, seri C Rp40 miliar berbunga 9,25% dan jangka waktu 5 tahun serta Seri D Rp73 miliar dengan bunga 10% dan jangka waktu 10 tahun.

- *PPRO menguat Rp 4 (+2.79%) ke level Rp 147*. PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan outlook stabil dan peringkat nasional jangka panjang BBB+(idn) untuk obligasi yang diterbitkan PT PP Properti Tbk (PPRO) senilai Rp 800 miliar yang akan jatuh tempo pada tahun 2022. Obligasi ini merupakan penerbitan tahap kedua dari penawaran umum berkelanjutan PPRO sebesar Rp 2 triliun. Sebelumnya PPRO pun menerima peringkat BBB+ (idn). Obligasi baru PPRO ini merupakan kewajiban senior tanpa jaminan. PP Properti berencana untuk memakai sekitar 44% dari dana obligasi untuk keperluan modal kerja, sekitar 46% untuk pembayaran akuisisi lahan dan investasi lainnya, dan sisanya sekitar 10% untuk refinancing utangnya.

*Saham yang ditutup melemah*

- *MASA melemah Rp 15 (-1.96%) ke level Rp 750*. Michelin akhirnya mengumumkan akuisisi 80% saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Selasa (22/1). Michelin akan membayar US$ 439 juta untuk 80% saham MASA. Dengan kurs Rp 14.200 per dollar AS, nilai akuisisi ini mencapai Rp 6,23 triliun. Dalam pengumuman, Michelin mengungkapkan akan menggelar tender offer untuk membeli seluruh sisa saham MASA di harga yang sama dengan harga pembelian 80% saham, sesuai dengan aturan pasar modal Indonesia. Michelin akan membayar akuisisi ini dari dana internal.

- *BMRI melemah Rp 275 (-3.54%) ke level Rp 7,475*. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pendapatan komisi atau fee based income dari transaksi digital banking atau e-channel sebesar Rp 2,97 triliun pada tahun ini. Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyatakan target tersebut naik 10% dari pencapaian 2018 sebesar Rp 2,7 triliun. Thomas menambahkan, lewat kinerja 2018 tersebut, transaksi di digital banking mencapai 93% dari keseluruhan transaksi Bank Mandiri. Thomas mengaku hal ini merupakan dampak dari perubahan kebiasaan nasabah. Meski demikian, bank dengan sandi saham BMRI ini tetap menyediakan layanan untuk transaksi konvensional.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...