google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham WTON | Strong result, earnings upgrade Langsung ke konten utama

Analisa Saham WTON | Strong result, earnings upgrade

WTON: Strong result, earnings upgrade

WTON mencatatkan laba sebesar Rp207 miliar di 4Q18, +73,2% QoQ, +77,1% YoY, sehingga laba 2018 tumbuh signifikan, sebesar Rp486 miliar di 2018, +44,3% YoY, jauh diatas estimasi (PANS: 122,2%; Cons: 118,9%). Pencapaian kontrak baru di 2018 juga positif, sebesar Rp7,7 triliun (target: Rp7,5 triliun) didorong diversifikasi client yang memitigasi risiko perlambatan kontrak proyek pemerintah. Di 2019, kami menargetkan kontrak sebesar Rp8,9 triliun, +15,9% YoY dengan porsi 50:50 untuk proyek pemerintah dan non-pemerintah. Kami melihat diversifikasi ini positif, yang menjadi cushion perlambatan tender proyek pemerintah di tahun politik. Net gearing tercatat masih rendah di 0,32x di 2018 (2017: 0,29x), dengan rencana belanja modal yang relatif sama dengan 2018, sebesar Rp430 miliar akan mengurangi risiko tingkat hutang dan beban bunga. Kami merevisi pendapatan dan laba kami di 2019-20 sebesar 15-27% dan merevisi pertumbuhan pada model DCF, sehingga masih merekomendasikan BUY dan menaikan target harga ke Rp650 (sebelumnya: Rp480), didorong oleh: (1) diversifikasi serta integrasi perusahaan (2) tingkat pertumbuhan yang atraktif dan order book yang setara hampir 2x pendapatan serta (3) diversifikasi geografik pabrik perusahaan, khususnya diluar Jawa akan menjadi competitive advantage untuk mengambil proyek di luar Jawa.

Pendapatan dan laba diatas estimasi. WTON mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,8 triliun di 4Q18, +87,1% QoQ, +45,9% YoY, sehingga pendapatan di 2018 tercatat diatas estimasi, sebesar Rp6,9 triliun, +29,2% YoY, peningkatan pendapatan disebabkan oleh perubahan pengakuan pendapatan, dimana sebagian pendapatan dicatat menjadi tagihan bruto pemberi kerja dari sebelumnya piutang usaha, sehingga pendapatan tercatat tumbuh seginifikan di 4Q18. Laba tercatat positif di 4Q18, sebesar Rp207 miliar, +73,2% QoQ, +77,1% YoY, sehingga laba 2018 tumbuh signifikan, sebesar Rp486 miliar di 2018, +44,3% YoY, ini juga diikuti oleh peningkatan marjin laba bersih ke 7,3% di 4Q18 (3Q18: 6,8%), pencapaian laba ini jauh diatas estimasi (PANS: 122,2%; Cons: 118,9%).

Kontrak baru tercatat diatas target. WTON mendapatkan kontrak baru di 2018, sebesar Rp7,7 triliun (target: Rp7,5 triliun) didorong oleh diversifikasi client yang memitigasi risiko perlambatan kontrak dari proyek pemerintah. Di 2019, kami menargetkan kontrak sebesar Rp8,9 triliun (manajemen: Rp9,1 triliun) +15,9% YoY dengan porsi 50:50 untuk proyek pemerintah dan non-pemerintah. Kami melihat diversifikasi ini positif, yang menjadi cushion perlambatan tender dari proyek pemerintah di tahun politik. Selain itu, berdasarkan geografis, diversifikasi pabrik perusahaan untuk Jawa dan non-Jawa akan mendukung kemampuan perusahaan untuk mengambil proyek-proyek diluar Jawa, seperti Sumatra. Patut diketahui, bahwa WTON memiliki 3 pabrik, 1 mobile plant serta 1 subsidiaries di Sumatera. Selain itu, estimasi order book yang kuat sebesar Rp14,5 triliun atau setara hampir 2x pendapatan di 2019, akan menjadi buffer risiko dari perlambatan kontrak baru.

Neraca kuat dengan tingkat hutang yang rendah. Net gearing tercatat masih rendah di 0,32x di 2018 (2017: 0,29x), dengan rencana belanja modal yang relatif sama dengan 2018, yang sebesar Rp430 miliar akan mengurangi risiko dari sisi tingkat hutang dan beban bunga, karena kenaikan tingkat suku bunga. Selain itu, arus kas operasi juga masih tercatat positif selama 2 tahun berturut-turut, sebesar Rp733 miliar di 2018, positifnya arus kas operasi dan kuatnya neraca, akan meningkatkan kemampuan untuk berekspansi kedepannya.

Inovasi akan menjadi fokus kedepannya. Inovasi yang dilakukan perusahaan seperti: floating dock precast dan prestress concrete cylinder pipe (PCPP) akan menjadi competitive advantage untuk mendapatkan proyek kedepannya kedepannya, selain itu rencana precast house yaitu rumah yang dibangun dengan bahan dasar precast dengan waktu pembangunan selama 12 jam juga akan menjadi katalis positif untuk proyek pembangunan rumah pemerintah. Kami melihat marjin akan membaik ke 13% di 2019 (2018: 12,7%) didorong sejumlah inovasi yang dilakukan.

Merekomendasikan BUY menaikan target harga ke Rp650. Kami menaikan estimasi pendapatan dan laba kami di 2019-20 sebesar 15-27% dan merevisi naik pertumbuhan pada model DCF, sehingga kami masih merekomendasikan BUY dan menaikan target harga ke Rp650 (sebelumnya: Rp480), didorong oleh: (1) diversifikasi serta integrasi perusahaan untuk menjadi engineering, production and installation (EPI) akan menjadi cushion akan perlambatan kontrak pemerintah (2) tingkat pertumbuhan yang atraktif serta order book yang setara hampir 2x pendapatan akan mendukung pertumbuhan laba kedepannya serta (3) diversifikasi geografik pabrik perusahaan, khususnya diluar Jawa akan menjadi competitive advantage untuk mengambil proyek-proyek di luar Jawa. Risiko dari rekomendasi kami adalah (1) perlambatan dari proyek infrastruktur pemerintah serta (2) mundurnya proses konstruksi proyek HSR.


Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...