google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham GMFI | Laba 2018 Turun 40%, Ini Penjelasan Bos Garuda Maintenance (GMFI) Langsung ke konten utama

Saham GMFI | Laba 2018 Turun 40%, Ini Penjelasan Bos Garuda Maintenance (GMFI)

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Garuda Maintenance AeroAsian Tbk. Iwan Joeniarto mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan laba perseroan tergerus pada 2018.

Dia menjelaskan bahwa pada 2018, pendapatan perseroan yang tumbuh sebesar 7% dikontribusikan atas pendapatan dari perawatan mesin pesawat yang materialnya terdapat di luar negeri.  Sementara itu, kondisi pada 2018, rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Kemudian, beban keuangan perseroan ditambah dengan harga minyak yang naik di sekitar US$60 per barel pada 2018 yang memengaruhi kemampuan pembayaran maskapai penerbangan mengalami penurunan.

“Sementara kemampuan bayar agak menurun untuk modal kerja, nah kalau kita pinjam modal kerja jadi ini yang mengakibatkan beban keuangan yang lebih besar di 2018,” ujarnya di Tangerang, Senin (11/3/2019).

Dia mengungkapkan bahwa pada 2018, maskapai penerbangan yang berkontribusi utang paling besar untuk jasa perawatan pesawat pada 2018 adalah Sriwijaya Group.

Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu faktor penekan meningkatnya beban keuangan perseroan pada 2018, sehingga dengan bergabung Sriwijaya Group dengan Garuda Group, beban keuangan perseroan pada 2019 akan berkurang.

“Dengan [Sriwijaya Group] di-manage [Garuda Group] sudah mulai nampak hasilnya Desember, Januari, dan Februari ini semakin membaik, sehingga kemampuan membayarnya sudah meningkat,” jelasnya.

Sebelumnya, kendati membukukan kenaikan pendapatan, laba bersih emiten jasa perawatan maskapai PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. justru mengalami penurunan pada 2018.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, GMFI membukukan pendapatan US$470,09 juta pada 2018 atau naik 6,99% dari 2017 senilai US$439,28. Hasil tersebut dikantongi dari penjualan dan pendapatan usaha perseroan selama setahun.

Di sisi lain, beban usaha GMFI mengalami peningkatan pada 2018 yakni tercatat US$421,02 juta, naik 12,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beban paling besar berasal dari beban material perseroan yang meningkat 28,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kendati membukukan kenaikan pendapatan, entitas anak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tersebut mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$30,54 juta pada 2018, tergerus cukup dalam yaitu 40,04% dibandingkan dengan 2017 yang senilai US$50,94 juta.


Sumber : BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...