google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham WTON | Wijaya Karya Beton (WTON) Agresif Incar Proyek Baru di Singapura & Filipina Langsung ke konten utama

Saham WTON | Wijaya Karya Beton (WTON) Agresif Incar Proyek Baru di Singapura & Filipina

Bisnis.com,JAKARTA— PT Wijaya Karya Beton Tbk. mulai melebarkan sayap ke luar negeri dengan membidik pekerjaan atau kontrak baru di wilayah Asia Tenggara.

Direktur Utama Wijaya Karya Beton Hadian Pramudita mengungkapkan perseroan telah mendapatkan kontrak bantalan beton di Manila, Filipina, pada 2019. Pekerjaan itu merupakan test track work yang akan berlangsung dalam 2 bulan hingga 3 bulan ke depan.

“Sudah kontrak hanya untuk test track work, begitu bilang go berhasil, kami dapat [kontrak] untuk 150 Kilometer [Km] selanjutnya,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Hadian mengatakan saat ini bantalan beton masih dikirimkan ke Filipina. Namun, pihaknya berencana membuka pabrik di negara itu apabila telah mendapatkan kontrak lanjutan.

“Berbicara 150 Km bukan sesuatu yang sedikit jadi kami akan coba bermitra dengan yang di sana, misalnya yang punya quarry atau semen,” paparnya.

Selain di Filipina, dia menuturkan bahwa perseroan juga mengikuti tender proyek di Singapura. Produk yang bakal dikirimkan ke negara itu yakni box girder.

Saat ini, pihaknya belum membeberkan nilai kontrak dan jenis proyek yang dibidik di Singapura sejalan dengan proses tender yang tengah diikuti.

Hadian mengatakan tahun ini ingin masuk ke pasar Asia Tenggara. Pasalnya, kawasan tersebut dinilainya memiliki potensi yang besar.

Sebagai langkah awal, emiten berkode saham WTON itu akan fokus mengincar proyek di Filipina dan Singapura.

“Sementara kami coba masuk di sana dulu,” jelasnya.

Dia menuturkan WTON sebenarnya sudah beberapa kali menggarap proyek di luar negeri di antaranya di Timor Leste dan Aljazair. Akan tetapi, dua proyek itu merupakan milik induk usaha, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Adapun, proyek di Singapura dan Filipina, sambungnya, merupakan dua proyek luar negeri pertama yang tendernya diikuti sendiri oleh perseroan.

Pada 2019, WTON membidik kontrak baru Rp9,07 triliun. Target tersebut tumbuh 17,9% dari realisasi Rp7,70 triliun pada 2018.

Adapun, total kontrak dihadapi atau order book diproyeksikan naik dari Rp13,13 triliun pada 2018 menjadi Rp15,17 triliun tuhun ini.

Dari situ, WTON memproyeksikan dapat mengamankan pendapatan Rp7,96 triliun pada 2019. Sementara itu, laba bersih diproyeksikan menembus Rp560 miliar tahun ini.

Seperti diketahui, WTON mengantongi pendapatan Rp6,93 triliun pada 2018. Pencapaian itu naik 29,25% dari Rp5,36 triliun pada 2017.

Dari situ, WTON mengamankan laba bersih Rp486,35 miliar pada 2018. Pencapaian tersebut tumbuh 44,27% dibandingkan dengan Rp337,12 miliar pada 2017.


Sumber : BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...