google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham RALS dan MAPI | Emiten Ritel Mencuil Peruntungan di Ajang Festival Jakarta Great Sale Langsung ke konten utama

Saham RALS dan MAPI | Emiten Ritel Mencuil Peruntungan di Ajang Festival Jakarta Great Sale


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) telah dimulai. Emiten ritel tak mau ketinggalan kesempatan memaksimalkan penjualan melalui ajang yang berlangsung 25 Mei-23 Juni tersebut.

Ambil contoh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Manajemen perusahaan ini melihat, FJGS merupakan salah satu katalis positif bagi perusahaan.

"FJGS diperkirakan bisa mendatangkan pendapatan sekitar Rp 10 miliar," ujar Corporate Secretary Ramayana Setyadi Surya kepada KONTAN, Sabtu (25/5).

Sejumlah strategi bakal dilancarkan guna mengoptimalkan perolehan pendapatan dari event tersebut. RALS akan memberi diskon khusus dalam program FJGS. Dikson harga 30%–50% juga diberlakukan sebagai bagian dari program jelang lebaran.

PT Mitra Adiperkasa Indonesia Tbk (MAPI) juga menjalankan strategi serupa. Selain diskon, perusahaan ini juga memberikan promo gift with purchase, lucky draw, voucer belanja, hingga menu khusus untuk beberapa gerai food and beverages MAPI.

Perusahaan pemilik gerai Zara dan Mango di Indonesia ini berharap, strategi ini akan meningkatkan nilai transaksi. "Kami berharap FJGS akan positif karena momen ini merupakan puncak penjualan tertinggi kedua setelah natal dan pesta penjualan akhir tahun," jelas Sekretaris Peruhasan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati.

 FJGS memang mampu meningkatkan transaksi para peritel. Meski begitu, nilainya tak signifikan menyumbang pemasukan tambahan bagi perusahaan.

Manajemen Ramayana mengungkapkan, realisasi penjualan bersih sepanjang kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 1,54 triliun. Dari situ terlihat, rata-rata penjualan Ramayana setiap bulan sekitar Rp 513,7 miliar.

Sehingga, kontribusi FJGS selama sebulan tersebut hanya setara sekitar 2% terhadap penjualan. "Tidak terlalu signifikan karena perhelatan ini hanya ada di Jakarta," jelas Suryadi.

Setali tiga uang, Fetty menilai FJGS hanya melayani permintaan yang terkonsentrasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Manajemen bahkan tak menargetkan angka penjualan tinggi dari FJGS.

MAPI lebih memanfaatkan momen lebaran secara keseluruhan. "Selain itu, momen FJGS sendiri bertepatan dengan program promosi Ramadan dan mid-year break yang kami adakan,” imbuh Fetty.

Dia tidak mengungkapkan berapa target penjualan dari FJGS. Namun, jika mmpertimbangkan momen Lebaran secara keseluruhan, penjualan MAPI bisa meningkat sekitar 15% dibanding bulan biasa.

Setyadi mengamini hal tersebut. Penjualan bisa lebih moncer jika menghitung momen Lebaran secara keseluruhan. Menurut dia, penjualan selama momen Lebaran bisa lebih tinggi sekitar 20% dibanding biasanya. Dengan rata-rata penjualan setiap bulan sekitar Rp 513,7 miliar, maka penjualan RALS menjadi sekitar Rp 616,44 miliar.

Tapi, itu skenario konservatif. Berdasarkan proyeksi perusahaan ini, meningkatnya permintaan sebelum pelaksanaan Lebaran bisa mendorong penjualan bersih naik menjadi Rp 1,93 triliun untuk Ramayana di bulan ini, melompat 200% dibanding proyeksi bulan April, Rp 624,5 miliar.

Penjualan Ramayana diperkirakan kembali melandai sepanjang bulan Juni mengingat Lebaran tahun ini berlangsung di awal bulan. Perkiraan penjualan di bulan Juni hanya sekitar Rp 1,23 triliun.

Ramayana baru kembali menemukan tren kenaikan penjualan pada akhir tahun. Namun, penjualannya tak setinggi saat momen lebaran. Pada bulan Desember, penjualannya diperkirakan mencapai Rp 905,2 miliar, naik 70% dibanding bulan sebelumnya.

Gambaran serupa juga terjadi pada tahun lalu. Penjualan Ramayana melesat 96% menjadi Rp 2,04 triliun di Lebaran 2018. Asal tahu saja, Lebaran tahun lalu baru berlangsung pada pertengahan Juni.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...