google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham Valbury Sekuritas Indonesia | BBRI, BMRI, UNVR, GGRM, PTPP, WIKA Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham Valbury Sekuritas Indonesia | BBRI, BMRI, UNVR, GGRM, PTPP, WIKA


PT Valbury Sekuritas Indonesia
Market Summary
03 January 2020

HEADLINE NEWS
UNVR diperdagangan sahamnya dengan nominal baru 
INCO kewajiban divestasi mundur hingga akhir triwulan I 2020
JSMR melepas 8% pada Trans Marga Jateng ke Trans Optima Luhur
INAF akan menjual aset tanah dan bangunan kepada KAEF
BBKP akan menerbitkan saham baru pada Februari 2020
BBYB akan rights issue paling lambat pada bulan Juni 2020
EXCL jual bisnis data center Rp90,8 Miliar
BBMD melakukan pembelian kembali saham sebanyak 0,0831%
Direktur Jeo Sasanto tambah kepemilikan di PZZA
DSSA beri pinjaman ke anak usaha US$73 juta
SSJ kurangi kepemilikan di BOGA
Anak usaha UNTR beri pinjaman US$9 miliar kepada AEGIS

VIEW MARKET  
Sentimen pasar dari dalam negeri:
Inflasi secara keseluruhan pada akhir tahun 2019 tercatat 2,72%, lebih rendah dari 2018 yang mencapai 3,13%. Penurunan inflasi pada tahun 2019, hasil dari kebijakan yang dilakukan pemerintah, yakni pertama, pemerintah tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada 2019 dengan melanjutkan tarif CHT pada 2018 di tahun 2019. Kedua, subsidi BBM ditingkatkan dari Rp500 per liter menjadi Rp2.000 per liter pada 2018 dan terus diberlakukan pada sepanjang tahun 2019. Ketiga, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan dalam rangka menurunkan tarif angkutan udara akibat adanya lonjakan tarif pada pertengahan 2019. Rendahnya inflasi komponen administered price turut memberikan dampak yang signifikan atas rendahnya inflasi sepanjang tahun 2019. Inflasi komponen administered price sepanjang tahun 2019 hanya 0,51% dengan andil terhadap inflasi 2019 sebesar 0,1%. Rendahnya inflasi komponen administered price ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan tarif dari beberapa komoditas yang harganya diatur pemerintah.

Pemerintah setidaknya telah menetapkan tiga tarif yang akan terjadi kenaikan di tahun 2020. Pertama, tarif iuran Bandan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara rata-rata naik seratus persen. Beleid tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75/2019 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Kedua, tarif cukai rokok naik menjadi 23% dengan harga jual eceran (HJE) 35%. Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 152/PMK.010/2019 2019 tentang Perubahan Kedua atas PMK 146/2017. Ketiga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan delapan belas ruas jalan tol naik.Untuk mengimbangi kenaikan tariff tersebut pemerintah akan memanfaatkan semaksimal mungkin instrumen fiskal dengan front loading di Januari, sehingga bisa mendukung ekonomi terutama Bantuan Sosial.

Sentimen pasar dari luar negeri : 
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyatakan akan menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama dengan China pada 15 Januari 2020. Trump menyatakan seremoni penandatanganan kesepakatan tersebut akan dilakukan di Gedung Putih.Setelah penandatangan Trump berencana akan melakukan kunjungan ke Cina untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan fase kedua. Kendati demikian, sejauh ini Cina belum memberikan konfirmasi mengenai tanggal tersebut dan belum merilis pernyataan apa pun tentang penandatanganan tersebut.

Prediksi IHSG : 
Terbatasnya aktifitas investor dipekan perdana tahun 2020, masih berdampak terhadap transaksi saham di BEI yang melambat, indeks acuan IHSG pun diperkirakan masih rawan terkoreksi pada hari ini.

Perspektif tenikal 
Support Level :    6259/6235/6206
Resistance Level :   6313/6341/6366
Major Trend : Down
Minor Trend : Up
Pattern : Down

TRADING IDEAS : 
These recommendations based on technical and only intended for one day trading

BBRI: Trading Buy
• Close 4410, TP 4480
• Boleh buy di level 4380-4410
• Resistance di 4480 & support di 4380
• Waspadai jika tembus di 4380
• Batasi resiko di 4350

BMRI: Trading Buy
• Close 7750, TP 7925
• Boleh buy di level  7675-7750
• Resistance di 7925 & support di 7675
• Waspadai jika tembus di 7675
• Batasi resiko di 7550

UNVR : Trading Buy
• Close 8550, TP 8675
• Boleh buy di level  8475-8550
• Resistance di 8675 & support di 8475
• Waspadai jika tembus di 8475
• Batasi resiko di 8400

GGRM:  Trading Buy
• Close 53350, TP 53700
• Boleh buy di level  52800-53350
• Resistance di 53700 & support di 52800
• Waspadai jika tembus di 52800
• Batasi resiko di 52600

PTPP:  Trading Buy
• Close 1610, TP 1625
• Boleh buy di level  1585-1610
• Resistance di 1625 & support di 1585
• Waspadai jika tembus di 1585
• Batasi resiko di 1570

WIKA:  Trading Buy
• Close 2020, TP 2040
• Boleh buy di level  1995-2020
• Resistance di 2040 & support di 1995
• Waspadai jika tembus di 1995
• Batasi resiko di 1980

Ket.  TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
WSKT, ERAA, ACES, INDF, WTON.  
(Disclaimer ON) 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...