google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham SMRA | Summarecon jual toko Rp 375 juta per unit, ludes 65 unit dalam waktu 5 jam Langsung ke konten utama

Saham SMRA | Summarecon jual toko Rp 375 juta per unit, ludes 65 unit dalam waktu 5 jam

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sukses cetak 97% penjualan dalam waktu 5 jam pada launching Srimaya Commercial, sebuah ruang usaha pertama dengan harga sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp375-jutaan.

Namun tidak lama berselang, 2 unit tersisa, dari total keseluruhan sebanyak 65 unit telah terjual sehingga Penjualan Srimaya Commercial ditutup dengan SOLD OUT 100%.

Penjualan Srimaya Commercial ini juga merupakan pertama bagi Summarecon melakukan semua tahap proses penjualan secara online, mulai dari pendaftaran, pemilihan unit hingga proses pembelian dengan cara daftar menggunakan sistem CBC (Costumer Booking Online).
 
Albert Luhur Executive Director PT Summarecon Agung Tbk. menjelaskan pihaknya berterima kasih banyak atas kepercayaan masyarakat yang sudah membeli unit Srimaya Commercial hari ini.

"Kami sangat bersyukur dapat mencetak prestasi walaupun di tengah kondisi saat ini. Penjualan perdana Srimaya Commercial yang dilakukan full online berjalan dengan lancar, dan produk ini ternyata sangat ditunggu dan diminati hingga kami harus mengeluarkan stock unit dengan penjualan hingga tahap ke empat, yaitu dengan total penjualan 65 unit dan akhirnya ditutup SOLD OUT dengan adanya pembelian 2 unit terakhir," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/7).

Dalam perjalanannya, Summarecon memang terus berjalan beriringan dengan perkembangan dunia wirausaha. Hal ini terlihat sejak awal pengembangannya, Summarecon menjadi pionir yang secara langsung memberikan jaminan berupa insentif bagi mereka yang membuka usaha di area commercial Summarecon Kelapa Gading.

Support inilah yang kemudian membangun rasa percaya diri para entrepreneur kala itu sehingga menghasilkan sebuah kawasan yang kini menjadi destinasi kuliner dan rumah dari beragam usaha. Hingga saat ini, sudah ribuan usaha telah dibuka baik di kawasan Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung dan Summarecon Emerald Karawang.

Berangkat dari semangat yang sama, serta melihat tingginya minat masyarakat yang saat ini cenderung ingin memiliki peluang usaha mandiri, untuk pertama kalinya Summarecon menawarkan sebuah kawasan commercial ekonomis, yaitu Srimaya Commercial.

Untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin memulai bisnis ataupun meningkatkan usaha bisnis rumahan ke level berikutnya, Srimaya Commercial menjadi pilihan yang tepat. Dengan biaya demikian ringan, diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi para entrepreneur untuk memiliki ruang usaha sendiri, jadi tidak hanya sekadar sewa tempat.

Menghadirkan bangunan 1 lantai berarsitektur modern seluas 4x8 m2, ruangan di setiap unit Srimaya Commercial terasa luas karena ceilingnya dibangun setinggi 3 meter.

Didesain dengan material pintu dan jendela full kaca memberikan Natural Lighting sehingga menghasilkan pencahayaan alami dan dapat menghemat listrik di siang hari. Setiap unit Srimaya Commercial juga dilengkapi oleh toilet dan rolling door.

Lokasinya yang sangat strategis, yaitu di gerbang masuk dan jalan utama kawasan Srimaya Residence, membuat Srimaya Commercial menjadi satu-satunya komersial yang melayani seluruh cluster hunian yaitu Cluster Arkana, Cluster Baswara dan Cluster Candani yang sudah masuk tahap serah terima sejak bulan Maret tahun ini.

Ada sebanyak 877 unit total keseluruhan hunian, yang jika dengan perhitungan 3 orang dalam 1 rumah, maka kurang lebih 3000an penghuni yang bisa menjadi potensial market bagi beragam usaha di Srimaya Commercial.

Tak hanya itu, market dari luar pun dapat dijangkau karena didukung area sekitarnya yang sudah ramai, dekat Jalan Raya Narogong dengan transportasi umum 24 jam dan dikeliling oleh 5 Akses Tol, yaitu Exit Tol Bekasi Barat, Exit Tol Cibitung, Exit Tol Jati Asih-Sadang, Exit Tol Cibubur serta Exit Tol Cimanggis-Cibitung (Jorr2 yang hanya berjarak kurang lebih 3Km).

Dari dan menuju kawasan Srimaya Commercial pun kian mudah dengan adanya 2 infrastruktur baru yaitu Flyover Rawa Panjang dan Flyover Cipendawa.

Selain lokasi, keunggulan lain yang ditawarkan oleh Srimaya Commercial adalah lahan parkir yang luas, mampu menampung lebih dari 100 mobil yang dilengkapi keamanan kawasan 24 jam, sehingga mampu memberikan kenyamanan baik bagi pemilik dan pengunjungnya.

Dengan semua keunggulan yang ditawarkan, tentunya akan menambah value komersial teranyar ini untuk terus tumbuh dan berkembang.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...