google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SIG GANDENG BALITJESTRO BUDIDAYAKAN TANAMAN BUAH DI LAHAN GREEN BELT PABRIK TUBAN Langsung ke konten utama

SIG GANDENG BALITJESTRO BUDIDAYAKAN TANAMAN BUAH DI LAHAN GREEN BELT PABRIK TUBAN



PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban melakukan budidaya tanaman anggur, lengkeng dan jeruk di area green belt Pabrik Tuban.

Budidaya tanaman buah menempati area seluas 1 hektare di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban dengan melibatkan 50 petani green belt.

Salah satu petani green belt binaan SIG, Kawan, mengaku senang bisa belajar menanam tiga jenis tanaman buah tersebut. Apalagi didampingi langsung tim dari Balitjestro yang datang ke Tuban tiap satu atau dua bulan sekali.

"Perawatan tanaman buah ini memang agak rumit, tapi karena didampingi, ya lama-lama bisa juga. Kami diajari mulai cara menanam, pemupukan, pendangiran, sampai panen nanti," kata Kawan.

Peneliti Ahli Madya Balitjestro Kementerian Pertanian RI, Anang Triwiratno mengatakan, SIG memiliki kekayaan alam luar biasa berupa tanah subur di lahan green belt dan kawasan tambang yang berpotensi untuk membudidayakan tanaman buah.

Sejak 2019 kami bekerja sama dengan SIG dalam bentuk pendampingan teknologi inovatif pengembangan tanaman berkelanjutan dengan memberikan 12.000 bibit buah serta cara pembuatan demplot, pelatihan, pembinaan kelembagaan, dan asistensi pertanaman bagi petani green belt.

Anang Triwiratno menambahkan, hingga saat ini tanaman yang di tanam oleh petani tumbuh dan berkembang dengan baik, bahkan ada yang diatas rata-rata. Kami berharap melalui program ini nantinya hasil panen petani green belt berupa jeruk, anggur dan lengkeng dapat menjadi produk unggulan kota Tuban.

"Budidaya tanaman buah ini selain dapat meningkatkan produktifitas kawasan lahan tambang dan green belt juga dapat menambah penghasilan bagi para petani", ujar Anang Triwiratno.

Sementara itu, General Manager of Mining & Raw Material SIG, Musiran, menjelaskan, setelah dilakukan penelitian, Tim Balitjestro menilai lahan green belt Pabrik Tuban cocok untuk ditanami jeruk, anggur dan lengkeng. Tiga jenis tanaman itu dipilih karena masih jarang dibudidayakan di Tuban, terutama jeruk dan anggur.

"Total yang telah ditanam di kawasan tambang sebanyak 10.000 pohon yang tersebar di area green belt, selain itu juga sebagian ditanam di area demplot sebanyak 142 bibit anggur, yaitu jenis Jestro AG-86, Prabu Bestari, Jan Ethes SP1, dan Probolinggo Biru. Serta 60 bibit lengkeng jenis kateki, 127 bibit jeruk keprok Madura dan keprok tejakula, jelas Musiran.(end/as)

Sumber: iqplus

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...