google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [HOKI] PT Buyung Poetra Sembada Tbk Lakukan Stock Split 1:4 Langsung ke konten utama

[HOKI] PT Buyung Poetra Sembada Tbk Lakukan Stock Split 1:4


PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), emiten produsen beras berkualitas merek .Topi Koki. dan .HOKI., telah mendapatkan restu dari para pemegang saham untuk melakukan perubahan/ pemecahan nilai nominal saham (stock split) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini. Perubahan stock split HOKI telah disepakati dengan rasio 1:4 yang selanjutnya akan menunggu persetujuan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk efektifnya.

Budiman Susilo selaku Direktur HOKI, menjelaskan, "HOKI sudah mendapatkan izin dari pemegang saham pada hari ini untuk melakukan stock split yang bertujuan untuk menarik minat para investor, salah satunya investor ritel. Diharapkan harga saham HOKI yang baru ini menjadi lebih terjangkau dan dapat meningkatkan likuiditas saham Perseroan. Di mana tentunya diiringi dengan strategi-strategi HOKI untuk mencapai kinerja yang baik bagi Perseroan, konsumen, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya".

Pada tahun ini HOKI berencana untuk membuat diversifikasi produk consumer goods berupa food dan non-food yang dapat dikonsumsi oleh berbagai jenis usia. Produk sehat ini akan diproduksi oleh anak usaha baru HOKI, yaitu PT Distribusi Hoki Niaga. HOKI optimis diversifikasi produk ini dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi Perseroan, di mana pada tahun 2021 jika kondisi perekonomian berangsur pulih, HOKI menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10-15%.

Pada tahun 2021, Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp100 miliar yang akan digunakan untuk menambah mesin pengering (dryer machine) dan pecah kulit di pabrik Subang, Jawa Barat. Selain itu, HOKI akan melanjutkan peningkatan total kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru di wilayah Tugumulyo, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan sehingga total kapasitas seluruh pabrik HOKI menjadi 75 ton/jam pada tahun 2021. Tidak sampai di situ, HOKI juga telah menargetkan total kapasitas produksi pada tahun 2022 yang diharapkan akan menjadi 95 ton/jam.

Sebagai informasi, selain persetujuan stock split nominal saham, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali Direksi dan Dewan Komisaris HOKI untuk periode lima tahun pada RUPSLB yang dilaksanakan hari ini. Selain itu, RUPSLB ini juga telah membahas dan memutuskan perubahan Anggaran Dasar lainnya.

"Melalui disetujuinya rencana stock split Perseroan ini kami optimis ke depan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham HOKI. Kami pun antusias pada tahun 2021 dengan melihat peluang dari rencana bisnis yang akan dijalankan. Saat ini juga sudah mulai ada vaksin yang diharapkan dapat mencegah dan mengurangi penderita Covid-19. Di mana hal ini diharapkan dapat mendorong kondisi perekonomian Indonesia untuk dapat segera berangsur pulih dan dapat memberikan dampak positif bagi Perseroan," tutup Budiman.(end)


Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...