google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham ACES, ADRO, BJBR, BSDE, CPIN, HMSP dan INDF oleh Binaartha Sekuritas | 21 Januari 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham ACES, ADRO, BJBR, BSDE, CPIN, HMSP dan INDF oleh Binaartha Sekuritas | 21 Januari 2021


Binaartha Sekuritas Daily

Nafan Aji

21 Januari 2021


Ace Hardware (ACES)

Pergerakan harga saham ACES masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham ACES adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.705 – Rp 1.745, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.780, Rp 1.880 dan Rp 1.980. Support ada di Rp 1.705 dan Rp 1.680. Saham ACES ditutup di Rp 1.745. (RoE: 14.16%; PER: 42.73x; EPS: 41.31; PBV: 6.07x; Beta: 0.74). 

Adaro Energy (ADRO)

Pergerakan harga saham ADRO masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham ADRO adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.385 – Rp 1.415, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.440, Rp 1.470, Rp 1.600, Rp 1.730 dan Rp 1.860. Support ada di Rp 1.340. Saham ADRO ditutup di Rp 1.415. (RoE: 3.72%; PER: 21.70x; EPS: 67.99; PBV: 0.81x; Beta: 1.36). 

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR)

Pergerakan harga saham BJBR masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham BJBR adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.570 – Rp 1.650, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.670, Rp 1.715, Rp 1.775, Rp 1.910 dan Rp 2.050. Support ada di Rp 1.570 dan Rp 1.505.  Saham BJBR ditutup di Rp 1.650. (RoE: 13.96%; PER: 10.00x; EPS: 164.99; PBV: 1.40x; Beta: 1.88).

Bumi Serpong Damai (BSDE)

Pergerakan harga BSDE masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham BSDE adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.235 – Rp 1.265, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.300, Rp 1.340, Rp 1.435 dan Rp 1.525. Support ada di Rp 1.200 dan Rp 1.155. Saham BSDE ditutup di Rp 1.265. (RoE: 1.82%; PER: 43.00x; EPS: 29.53; PBV: 0.78x; Beta: 1.64). 

Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)

Pergerakan harga CPIN masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham CPIN adalah akumulasi beli pada area level Rp 6.200 – Rp 6.400, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.550, Rp 7.025 dan Rp 7.475. Support ada di Rp 6.200, Rp 6.075 dan Rp 5.975.  Saham CPIN ditutup di Rp 6.400. (RoE: 13.46%; PER: 35.32; EPS: 185.45; PBV: 4.57x; Beta: 0.9).

HM Sampoerna (HMSP)

Pergerakan harga saham HMSP masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham HMSP adalah akumulasi beli pada area Rp 1.460 – Rp 1.480, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.510, Rp 1.580, Rp 1.645, Rp 1.900, Rp 2.160, Rp 2.420 dan Rp 2.550. Support ada di Rp 1.385.  Saham HMSP ditutup di Rp 1.480. (RoE: 30.33%; PER: 18.68; EPS: 79.23; PBV: 5.67x; Beta: 1.14).

Indofood Sukses Makmur (INDF)

Pergerakan harga saham INDF menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham INDF adalah akumulasi beli pada area level Rp 6.650 – Rp 6.750, dengan target harga secara bertahap di level Rp 7.100, Rp 7.325, Rp 7.500 dan Rp 8.275. Support ada di Rp 6.450 dan Rp 6.175. Saham INDF ditutup Rp 6.750. (RoE: 6.57%; PER: 12.49x; EPS: 568.57; PBV: 0.82x; Beta: 0.71). 


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...