google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham ADRO, BBCA, BEST, BMRI, BSDE, DSNG, TLKM dan GGRM oleh Binaartha | 18 Januari 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham ADRO, BBCA, BEST, BMRI, BSDE, DSNG, TLKM dan GGRM oleh Binaartha | 18 Januari 2021


Binaartha Sekuritas Daily

Nafan Aji

18 Januari 2021


Adaro Energy (ADRO)

Pergerakan harga saham ADRO telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham ADRO adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.440 – Rp 1.460, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.500, Rp 1.545, Rp 1.600, Rp 1.730 dan Rp 1.860. Support ada di Rp 1.440 dan Rp 1.400. Saham ADRO ditutup di Rp 1.455. (RoE: 3.72%; PER: 21.70x; EPS: 67.99; PBV: 0.81x; Beta: 1.36). 

Bank Central Asia (BBCA)

Pergerakan harga saham BBCA telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham BBCA adalah akumulasi beli pada area Rp 34.200 – Rp 34.800, dengan target harga secara bertahap di level Rp 35.300, Rp 36.075, Rp 37.600 dan Rp 39.050. Support ada di Rp 33.000. Saham BBCA ditutup di Rp 34.775. (RoE: 14.51%; PER: 31.99x; EPS: 1,094.81; PBV: 4.64x; Beta: 0.94). 

Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST)

Pergerakan harga saham BEST telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham BEST adalah akumulasi beli pada area Rp 184 – Rp 186, dengan target harga secara bertahap di level Rp 190, Rp 198 dan Rp 234. Support ada di Rp 179 dan Rp 163. Saham BEST ditutup di Rp 186. (RoE: -3.31%; PER: -12.46x; EPS: -14.93; PBV: 0.41x; Beta: 1.74). 

Bank Mandiri (BMRI)

Pergerakan harga saham BMRI telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham BMRI adalah akumulasi beli pada area Rp 6.625 – Rp 6.725, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.925, Rp 7.100, Rp 7.550, Rp 7.850 dan Rp 8.050. Support ada di Rp 6.350.  Saham BMRI ditutup di Rp 6.725. (RoE: 9.70%; PER: 16.49x; EPS: 404.85; PBV: 1.60x; Beta: 1.46). 

Bumi Serpong Damai (BSDE)

Pergerakan harga BSDE masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 

Rekomendasi saham untuk BSDE adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.250 – Rp 1.275, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.300, Rp 1.340, Rp 1.435 dan Rp 1.525. Support ada di Rp 1.250 dan Rp 1.200. Saham BSDE ditutup di Rp 1.275. (RoE: 1.82%; PER: 43.00x; EPS: 29.53; PBV: 0.78x; Beta: 1.64).

Dharma Satya Nusantara (DSNG)

Pergerakan harga saham DSNG telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham DSNG adalah akumulasi beli pada area level Rp 630 - Rp 640, dengan target harga secara bertahap di level Rp 660, Rp 680, Rp 730 dan Rp 780. Support ada di Rp 630, Rp 620 dan Rp 605. Saham DSNG ditutup di Rp 640. (RoE: 5.63%; PER: 31.07x; EPS: 20.60; PBV: 1.75x; Beta: 0.53). 

Gudang Garam (GGRM)

Pergerakan harga saham GGRM menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham GGRM adalah akumulasi beli pada area Rp 40.400 - Rp 40.800, dengan target harga secara bertahap di Rp 41.675, Rp 42.300, Rp 44.900, Rp 47.500, Rp 50.100 dan Rp 66.125. Support ada di Rp 39.700 dan Rp 38.725. Saham GGRM ditutup di Rp 40.800. (RoE: 12.98%; PER: 10.30x; EPS: 3962.96; PBV: 1.35x; Beta: 0.95). 

Telkom Indonesia (TLKM)

Pergerakan harga saham TLKM telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. 

Rekomendasi saham TLKM adalah akumulasi beli pada area Rp 3.440 – Rp 3.480, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.550, Rp 3.640, Rp 3.840, Rp 4.040 dan Rp 4.540. Support ada di Rp 3.440, Rp 3.390 dan Rp 3.330. Saham TLKM ditutup di Rp 3.480. (RoE: 18.22%; PER: 15.51x; EPS: 224.40; PBV: 2.82x; Beta: 0.75).


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...