google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [ADHI] PT Adhi Karya (Persero) Bangun Indrastruktur di The Mandalika Langsung ke konten utama

[ADHI] PT Adhi Karya (Persero) Bangun Indrastruktur di The Mandalika


PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) . PT Adhi Karya (Persero), Tbk (JO Hutama-Adhi) menandatangani Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area timur The Mandalika.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer selaku pemberi kerja dan perwakilan resmi JO Hutama . Adhi, Ari Asmoko disaksikan oleh Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) Novias Nurendra, serta Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero), Tbk. A. Suko Widigdo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

"Kami berkomitmen menjalankan amanat Bapak Presiden agar mengembangkan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di Indonesia yang disampaikan saat peresmian KEK Mandalika pada 2017," ujar Abdulbar M. Mansoer.

Kontrak paket tersebut merupakan bagian dari Kontrak Paket MUTIP yang terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai mencapai Rp1,7 triliun.

Program MUTIP dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Kontrak Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur.

Selanjutnya pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya serta memiliki durasi pekerjaan sampai 730 hari kalender.

Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi ITDC yang merupakan BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, dan JO Hutama -Adhi itu dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman.

Abdulbar M. Mansoer menjelaskan penandatanganan Kontrak Paket II itu merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan percepatan pengembangan The Mandalika.

Pihaknya juga yakin JO Hutama -Adhi akan mampu menyelesaikan pembangunan infrastruktur di The Mandalika ini tepat waktu dengan kualitas internasional.

Ia mengatakan Kontrak Paket II itu nantinya akan semakin melengkapi infrastruktur dasar yang telah dibangun serta meningkatkan daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor sehingga akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika.

Dari sisi investasi, setidaknya sudah hampir 200 Ha sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti hotel bintang empat dan lima, area komersial, hingga SPBU.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5 ribu orang tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB yang diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun.

"Dengan didukung potensi alam serta event IndonesianGP yang akan berlangsung, kami optimistis The Mandalika dapat menjadi salah satu lokomotif kebangkitan industri pariwisata tanah air pasca pandemi COVID-19, serta mampu menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian NTB dan Indonesia," ungkapnya.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...