google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [PSSI] Pelita Samudera Shipping Alami Penurunan Pendapatan 9% di 2020 Langsung ke konten utama

[PSSI] Pelita Samudera Shipping Alami Penurunan Pendapatan 9% di 2020


Pelita Samudera Shipping (PSSI) melaporkan Total Pendapatan Belum-Diaudit per 31 Desember 2020 sebesar US$ 68,4 juta (sekitar Rp 0,96 triliun), atau turun hanya sekitar 9% dari periode yang sama tahun lalu sekitar US$ 75,3 juta.

Dampak dari pandemi COVID-19 telah menekan kinerja keseluruhan tahun 2020, tetapi Perseroan secara tangguh tetap berhasil mempertahankan pertumbuhan positif di tengah rendahnya permintaan batubara dan juga volatilitas harga komoditas global lainnya.

Pencapaian tersebut antara lain ditopang oleh naiknya Pendapatan Sewa Berjangka (sebelum audit) tahun 2020 sebesar 35% menjadi US$ 13,3 juta dari US$ 9,9 juta di 2019, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Kapal Curah Besar (MV) dan Fasilitas Muat Terapung & Crane Terapung (FLF/FC).

Sejumlah kontrak baru serta perpanjangan kontrak jangka panjang berhasil diraih, dan secara keseluruhan Perseroan telah berhasil mengamankan nilai kontrak sekitar US$ 164,6 juta.

Hingga akhir tahun 2020, komposisi kontrak jangka panjang untuk FLF/FC mencapai 96% dan 4% spot basis, segmen TNB mencapai 88% untuk kontrak jangka panjang dan 12% spot basis. Untuk Segmen MV, dari 6 unit kapal, 3 kapal telah mendapatkan kontrak sewa berjangka jangka panjang dan 3 kapal kontrak freight charter (basis volume).

Realisasi belanja modal (sebelum audit) di 2020 sebesar US$ 9 juta sebagian besar diserap untuk biaya pemeliharaan armada (docking). Tidak ada pembelian unit armada baru dilaksanakan di tahun 2020 sebagai strategi Perseroan untuk mengoptimalkan utilisasi aset yang dimiliki di tengah melesunya pasar ekspor dan domestik.

Hingga akhir tahun 2020, utilisasi armada Perseroan rata-rata mencapai 83,6% untuk TNB, 63,8% untuk FLF/FC, dan 83,5% untuk MV. Empat unit MV yang dibeli di tahun 2019 telah seluruhnya beroperasi di tahun 2020 dan telah memasuki pasar internasional melalui pelayaran ke Tiongkok, Taiwan, Vietnam, Singapura dan Filipina.

Utilisasi penuh dan ekspansi multi kargo armada MV kami sebesar hampir 25% untuk pengangkutan komoditas selain batubara seperti nikel, alumina, tembaga konsentrat, semen klinker, pasir silika, billet baja dan produk-produk besi adalah salah satu target diversifikasi bisnis Perseroan. Diversikasi segmen TNB juga telah mencakup pengangkutan nikel.

Sementara alokasi belanja modal untuk tahun 2021 ditargetkan sebesar US$ 21 juta di mana Perseroan merencanakan penambahan 1 unit MV kelas Supramax dan kapal-kapal tunda dan tongkang, untuk terus mengeksplorasi potensi pasar logistik baru termasuk non-batubara.

Direktur Utama PSSI Iriawan "Älex" Ibarat menekankan bahwa di samping strategi diversifikasi komoditas angkut, pasar batubara masih akan menjadi fokus karena masih memiliki prospek sangat baik di masa depan, dengan target sekitar 70 - 80% di batubara. Kemampuan Perseroan untuk tetap menghasilkan keuntungan,serta terjaganya rasio utang yang kecil menjadi catatan prestasi tersendiri.

"Walaupun menurun seperti industri lain pada umumnya. Tetapi Perseroan tetap memperoleh keuntungan bersih yang cukup baik dalam situasi sulit di tahun 2020 dengan cash cost yang stabil dan marjin Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) di 35%, kinerja yang sama dengan tahun 2019. Kepercayaan pihak perbankan ternama untuk mendukung rencana pengembangan aset armada kami juga menjadi bukti bahwa Perseroan telah menunjukkan kinerja yang baik," jelas Alex.

Pertumbuhan Pendapatan di 2021 ditargetkan meningkat 10 - 15% menjadi sekitar US$ 75 - 80 juta dengan strategi optimalisasi aset,diversifikasi bisnis, ekspansi aset serta meningkatkan penetrasi ke pasar internasional.

Seperti 2020, kontrak Sewa Berjangka adalah salah satu kunci peningkatan Pendapatan, di samping pertumbuhan volume pengangkutan di mana pada tahun 2020 mencapai sebesar 24,9 juta metrik ton dan ditargetkan naik sekitar 10 - 12% di tahun 2021.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...