google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo ASSA INCAR DANA Rp720 MILIAR LEWAT PENERBITAN OBLIGASI KONVERSI MELALUI RIGHTS ISSUE Langsung ke konten utama

ASSA INCAR DANA Rp720 MILIAR LEWAT PENERBITAN OBLIGASI KONVERSI MELALUI RIGHTS ISSUE


PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), perusahaan yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya, dengan tiga pilar bisnis utama, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online Marketplace kendaraan-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress-Anteraja), berencana menerbitkan Obligasi Konversi (convertible bond) melalui Penambahan Modal (PM) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue yang sedang dalam proses pengajuan persetujuan efektif dari OJK.

Rencananya, bagi setiap pemegang 453 saham lama yang tercatat pada tanggal 14 Juni 2021, berhak memperoleh 80 HMETD baru, dimana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu Obligasi Konversi pada harga pelaksanaan yaitu Rp 1.200,- per saham.

Obligasi Konversi ini akan dapat dikonversi sejak tanggal emisi sesuai usulan jadwal yang sedang diajukan persetujuannya hingga sebelum tanggal jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2023 atau selama periode 2 (dua) tahun. Jumlah Obligasi Konversi yang ditawarkan adalah sebanyak 600 juta dan bersifat zero coupon serta diterbitkan tanpa warkat (scripless).

Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, "Melanjuti Rencana kami di akhir tahun 2020 lalu, ASSA berencana menerbitkan convertible Bond dengan menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2020. Adapun sebagian besar dana yang terkumpul atau sekitar 90,38% akan digunakan untuk melunasi dan membayar sebagian pinjaman bank yang kita ambil di tahun 2019 dalam rangka investasi awal di bisnis kurir (Anteraja) serta akusisi JBA di bisnis lelang otomotif. Kemudian sekitar 7,01% Dari target dana akan digunakan untuk menambah modal kerja, serta sisanya sekitar 2,62% akan digunakan sebagai setoran untuk modal pengembangan usaha baru di bidang jasa pergudangan (Titipaja)".

Asal tahu saja, Titipaja merupakan bisnis persewaan gudang bersama (sharing warehouse) yang di dunia logistik dikenal sebagai e-fulfillment centre. Customer nya adalah para penjual barang (seller) di platform e-commerce, social commerce dan perusahaan-perusahaan consumer goods yang saat ini berubah landscape nya dan mulai banyak mendistribusikan sebagian produknya langsung kepada end-customer dengan menggunakan jasa pengantaran Anteraja.

Melalui aksi korporasi ini, Perseroan berharap dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 720 Miliar. Adapun untuk obligasi konversi yang tidak diambil oleh para pemegang saham Perseroan, maka akan diambil oleh IFC (International Finance Corporation) yang merupakan anggota World Bank Group. IFC dalam hal ini bertindak sebagai pembeli siaga dalam pelaksanaan HMETD tersebut. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi maksimal sebesar 15,01% setelah periode PMHMETD.

Apabila pemegang Obligasi Konversi tidak mau menukarkannya menjadi saham pada tanggal jatuh tempo, maka ASSAakan melunasi Nilai Pokok Oblikasi Konversi ditambah dengan Yield to Maturity sebesar 3,5% per tahun, ditambah 1% dari Nilai Pokok Obligasi Konversi pada saat tanggal jatuh tempo.

"Harapan kami jika rencana penambahan modal melalui convertible bond di Right Issue ini bisa berjalan baik, maka bisnis ASSA akan semakin berkembang dan terus mewujudkan strategi kami ke arah Sharing Economy dan Tech-Based Business sebagai kelanjutan inisiatif kami di tahun-tahun sebelumnya. Selain itu,kami juga akan terus mengutamakan aspek Environment, Social dan Governance (ESG) dalam seluruh aktivitas operasional, salah satunya dengan mendorong pemanfaatan green energy di seluruh pilar bisnis kami," tutup Prodjo.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...