google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham CPIN, HMSP, PTBA dan SMRA oleh Binaartha Sekuritas | 6 Mei 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham CPIN, HMSP, PTBA dan SMRA oleh Binaartha Sekuritas | 6 Mei 2021


Binaartha Sekuritas Daily

6 Mei 2021

Nafan Aji

Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)

Saham CPIN ditutup di Rp 6.750. (RoE: 13.46%; PER: 36.40; EPS: 185.45; PBV: 4.90x; Beta: 0.82). Pergerakan harga saham CPIN telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. 

Akumulasi pada area level Rp 6.600 – Rp 6.750, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.925, Rp 7.125, Rp 7.275 dan Rp 7.975. Support ada di Rp 6.600 dan Rp 6.300.

HM Sampoerna (HMSP)

Saham HMSP ditutup di Rp 1.300. (RoE: 29.74%; PER: 14.73; EPS: 88.96; PBV: 4.38x; Beta: 1.11). Pergerakan harga saham HMSP masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 

Akumulasi pada area Rp 1.290 – Rp 1.300, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.365, Rp 1.455, Rp 1.820, Rp 2.190 dan Rp 2.550. Support ada di Rp 1.260 dan Rp 1.085.

Indosat (ISAT)

Saham ISAT ditutup di Rp 6.300. (RoE: -5.55%; PER: -47.46x; EPS: -132.73; PBV: 2.65x; Beta: 2.41). Pergerakan harga saham ISAT masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 

Akumulasi pada area level Rp 6.100 – Rp 6.300, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.475, Rp 7.325 dan Rp 8.175. Support ada di Rp 6.100 dan Rp 5.825.

Malindo Feedmill (MAIN)

Saham MAIN ditutup di Rp 895. (RoE: 16.62%; PER: 5.54; EPS: 161.64; PBV: 0.94x; Beta: 2.17). Pergerakan harga saham MAIN telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. 

Akumulasi pada area level level Rp 875 – Rp 895, dengan target harga secara bertahap di level Rp 910, Rp 1.050 dan Rp 1.190. Support ada di Rp 850.

Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)

Saham MIKA ditutup di Rp 2.600. (RoE: 20.63%; PER: 29.29x; EPS: 89.12; PBV: 6.06x; Beta: 0.53). Pergerakan harga saham MIKA telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. 

Akumulasi pada area level Rp 2.550 – Rp 2.600, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.720, Rp 2.840, Rp 3.130 dan Rp 3.410. Support ada di Rp 2.550 dan Rp 2.490.

Bukit Asam (PTBA)

Saham PTBA ditutup di Rp 2.290. (RoE: 11.16%; PER: 13.21x; EPS: 174.08; PBV: 1.48x; Beta: 1.08). Pergerakan harga saham PTBA masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 

Akumulasi pada area Rp 2.270 – Rp 2.290, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.370, Rp 2.540, Rp 3.120 dan Rp 3.700. Support ada di Rp 2.270 dan Rp 2.100.

Summarecon Agung (SMRA)

Saham SMRA ditutup di Rp 945. (RoE: 1.98%; PER: 75.66x; EPS: 12.49; PBV: 1.50x; Beta: 2.25). Pergerakan harga saham SMRA telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. 

Akumulasi pada area level Rp 935 – Rp 945, dengan target harga secara bertahap di level Rp 960, Rp 1.040 dan Rp 1.120. Support saham SMRA ada di level Rp 925, Rp 900 dan Rp 880.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...