google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pelajaran Trading dari Jesse Livermore Langsung ke konten utama

Pelajaran Trading dari Jesse Livermore


Jesse Livermore sering dianggap sebagai trader legendaris dunia. Sering disebut "The Greatest Trader who ever lived". Kisah hidupnya dipenuhi dengan kesuksesan dan juga keterpurukan. Di dalam artikel ini kita akan belajar tentang trading dari sang legendaris Jesse Livermore.

Kisah hidup Jesse Livermore

Jesse Livermore memulai karir tradingnya pada usia empat belas tahun. Dia lari dari rumah dengan restu ibunya, daripada dipaksa menjadi petani oleh ayahnya. Dia kemudian memulai karirnya dengan mencatat harga saham di broker Paine Webber di Boston. Boleh jadi dari pekerjaannya itu Jesse belajar tentang membaca pergerakan harga saham tanpa disadari.

Di masa mudanya Jesse dikenal sebagai "Boy Plunger" karena ia tampak lebih muda dari usianya (kalau sekarang mungkin dibilang trader unyu-unyu). Ia mulai trading pertamanya di broker berjenis Bucket Shop. Bagi yang kurang tahu Bucket Shop ini penjelasannya. Broker Bucket Shop membiarkan pedagang bertaruh pada harga saham, tapi tidak ada perdagangan yang dieksekusi. Bucket Shop akan menalangi jika kita menang, dan mendapatkan keuntungan jika kita kalah. Seberapa hebat si Jesse? Dia dilarang dari Bucket Shop yang satu ke Bucket Shop yang lain. Rasanya seperti dilarang bermain di kasino, karena Anda mengalahkan kasino tersebut dengan begitu parahnya. Jesse melanjutkan perdagangan saham dan komoditas dan menjadi seorang jutawan berkali-kali. Sayangnya ia juga sering bangkrut berkali-kali. Dia menghasilkan keuntungan terbesarnya saat pasar saham crash tahun 1907 dan 1929. Dikatakan bahwa JP Morgan sendiri mengirim pesan meminta Jesse untuk menghentikan kesenangannya "ngeshort" saham. Pada tahun 1929, ia mengejutkan dunia dengan menghasilkan keuntungan terbesar dalam karir tradingnya. Dia akhirnya mendapat julukan "The Great Bear of Wall Street".

Dia menikah dengan istri pertamanya, Netit (Nettie) Jordan dari Indianapolis, pada usia 23 tahun di tahun 1900. Kurang dari setahun kemudian, ia bangkrut karena kalah bertransaksi saham. Ia meminta istrinya menggadaikan koleksi perhiasannya. Tapi istrinya menolak. Akhirnya mereka bercerai tahun 1917. Ia kemudian menikah dua kali lagi

Setelah kemenangan besar tahun 1929 tersebut, ia lagi-lagi kehilangan banyak modal trading. Entah bagaimana caranya, tapi Jesse memang kehilangan semua hasil kemenangan besar tahun 1929 tersebut. Tanggal 7 Maret 1934, Livermore yang bangkrut secara otomatis ditangguhkan sebagai anggota Chicago Board of Trade.

Pada Kamis, 28 November 1940, Jesse Livermore memasuki Sherry Netherland Hotel di mana ia duduk di dekat bar. Setelah satu jam Jesse Livermore bangkit dan pergi di tempat penggantungan jas, duduk sendiri di bangku, dan kemudian menembak dirinya sendiri di kepala dengan Colt otomatis. Tragis.

Buku Jesse Livermore: How To Trade Stock

Pada akhir 1939 Jesse Livermore menulis buku tentang pengalaman dan tekniknya dalam perdagangan di pasar saham dan komoditas. Buku ini tidak laku, kemungkinan karena Perang Dunia II sedang berlangsung saat itu. Berikut adalah beberapa kutipan Jesse Livermore yang paling menarik dari buku "How to Trade Stock"

“All through time, people have basically acted and re-acted the same way in the market as a result of: greed, fear, ignorance, and hope"

“Successful traders always follow the line of least resistance – follow the trend – the trend is your friend”

“Wall Street never changes, the pockets change, the stocks change, but Wall Street never changes, because human nature never changes”

“Just because a stock is selling at a high price does not mean it won’t go higher”

“But careful timing is essential…impatience is costly”

“Markets are never wrong – opinions often are”

Apa Yang Bisa Dipelajari Dari Jesse Livermore?

Jesse Livermore memang trader dunia yang kontroversial, tapi kita bisa belajar banyak dari pengalamannya.

1. Jesse Livermore mengakui sendiri kalau kadang tidak mengikuti aturan sendiri dengan ketat. Dia mengklaim bahwa kurangnya kepatuhan terhadap peraturan sendiri adalah alasan utamanya menderita kerugian setelah membuat kemenangan besar di tahun 1907 dan 1929. Kita memang bisa melihat sendiri kalau kesuksesaan dan kebangkrutan Jesse datang silih berganti. Kedisiplinan adalah faktor penentu keberhasilan trading. Sebaiknya kita bisa menaati aturan disiplin dengan ketat, supaya tidak mengalami hal yang sama dengan Jesse Livermore.

2. Jesse Livermore bukan role model pribadi yang baik. Dalam bukunya, Jesse Livermore dikatakan mencintai wanita dan ini akhirnya menyebabkan perceraian. Pernikahan keduanya adalah juga bermasalah. Apakah ini menyebabkan depresi akhirnya dan bunuh diri? Saya percaya bahwa secara langsung ataupun tidak langsung kegiatan trading akan mempengaruhi atau terpengaruh pada kehidupan pribadi. Karena itu sebaiknya pisahkan dengan ketat mana pekerjaan (trading) dan kehidupan pribadi.

3. Terakhir tentang bunuh dirinya Jesse Livermore. Bagaimana mungkin orang yang masih dianggap oleh banyak orang sebagai trader terbesar yang pernah hidup bisa menembak dirinya sendiri? Ketahuilah, menjadi trader, apalagi trading for living, itu seperti naik roller coaster. Dengan mudah kita bisa kaya atau sebaliknya bangkrut mendadak jika tidak hati-hati. Kita tidak akan pernah tahu nasib kita, tapi separah-parahnya, janganlah menjadi Jesse Livermore yang menyerah pada hidupnya. Kelola trading dan kehidupan Anda dengan disiplin tinggi, sehingga hidup kita tidak menjadi rentan oleh masalah yang tidak diinginkan.

Sumber: JurusCuan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...