google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Dana Ventura, Milik Telkom Indonesia, Raih Pendanaan USD 40 Juta Langsung ke konten utama

Dana Ventura, Milik Telkom Indonesia, Raih Pendanaan USD 40 Juta


Arise, entitas joint venture capital untuk pendanaan startup tahap awal yang berfokus di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan penutupan perdana akan dana teknologi debutnya yang bernilai 40 juta dolar.

Pendanaan ini dipimpin bersama oleh Aldi Adrian Hartanto dari MDI Ventures dan Hans de Back dari Finch Capital. Turut bergabung dalam pendanaan ini adalah beberapa investor korporat pihak ketiga, family offices, dan High Net Worth Individuals, termasuk di dalamnya adalah Metrodata Electronix (IDX: MDTL),perusahaan publik TIK raksasa di Indonesia.

Pada akhir tahun 2020, MDI Ventures bermitra dengan Finch Capital untuk mendirikan Arise dengan target aset kelolaan sebesar 40 juta dolar. Kemitraan ini dibangun dengan tujuan untuk mendukung generasi baru pendiri startup teknologi di Asia Tenggara.

Arise memiliki fokus utama pada startup-startup di tahap pasca-seed dan pra-seri A, dengan tawaran pendanaan mulai dari 250 ribu dolar hingga 3 juta dolar per putaran berikut dengan pendanaan berkelanjutan di seri-seri berikutnya dan jaringan go-to-market yang strategis.

Tim Arise memanfaatkan pembelajaran dan pengalaman yang dimiliki di Silicon Valley, Eropa, Korea Selatan, Singapura, dan Indonesia selama dekade terakhir. Arise bertujuan untuk mendukung 25 .bisnis nyata. yang membangun teknologi-teknologi menarik di wilayah Asia Tenggara selama tiga tahun ke depan.

Awal tahun ini, Finch Capital, yang berfokus pada pasar Eropa dan Asia Tenggara, mengumumkan penutupan perdana pada European Fund ketiganya (sebesar 150 juta euro) pada perusahaan-perusahaan fintech dan startup AI yang memiliki pertumbuhan tinggi.

Sementara itu mitranya, MDI Ventures, dengan aset kelolaan senilai 830 juta dolar, memberikan berbagai peluang kepada startup yang didukungnya untuk terhubung dengan Telkom Group di Indonesia, dengan jaringan bisnis seperti telekomunikasi, multimedia, properti, layanan keuangan, dan bisnis-bisnis badan usaha milik negara lainnya.

Berbasis di Indonesia, Arise berupaya membantu mengatasi kesenjangan pendanaan regional yang semakin meluas, terutama untuk perusahaan teknologi tahap awal.

Arise juga bertujuan untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang kerap dihadapi oleh para pendiri bisnis di tahap pra-seri A yang rentan dengan resiko. Arise tidak hanya sekedar mengeluarkan dana ke startup yang sudah terbentuk saja, tetapi juga menyasar pendanaan kepada startup sejak dini, bahkan sebelum para pendiri sepenuhnya memantapkan ide dan tim mereka.

Hal ini menjadikan posisi Arise sebagai mitra strategis dengan membuka akses ke mitra go-to-market melalui jaringan LP perusahaannya, menjembatani informasi asimetris pada model bisnis yang telah divalidasi secara global, dan mendukung pendanaan lanjutan melaluidana afiliasinya (MDI Ventures, Centauri Fund, dll). 

"Meskipun dalam dekade terakhir ini terdapat peningkatan yang signifikan akan jumlah founders yang berkualitas, alokasi kapital yang tidak proporsional membuat para founder kesulitan mendapatkan investasi, terutama di saat adanya perlambatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara,. jelas Aldi Adrian Hartanto, Managing Partner dari Arise.

Startup yang didanai oleh Arise diberikan jalur untuk menerima investasi pada tahap perkembangan selanjutnya, hingga dapat mencapai exit (misalnya IPO atau M&A). Arise memberikan jalan yang jelas bagi perusahaan teknologi untuk memvalidasi, tumbuh, dan berkembang, yang sejalan dengan komitmen MDI Ventures untuk menghidupkan kembali ekosistem teknologi yang sehat yang mendukung startup mulai dari saat terbentuknya ide hingga pra-IPO dan seterusnya.

"Harapannya Arise dapat mengisi kekosongan antar Fund yangdimiliki MDI, sehingga kami dapat terus berkomitmen untuk mengawal pendanaan startup dari mulai seed sampai dengan Unicorn," kata Budi Setyawan Wijaya selaku Direktur Strategic Portfolio TelkomGroup. (end/pu)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...