google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Wijaya Karya Beton Tbk Raih Kontrak Baru 2,82 Triliun Langsung ke konten utama

PT Wijaya Karya Beton Tbk Raih Kontrak Baru 2,82 Triliun


Kinerja PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) moncer dalam meraih kontrak baru. Hingga Juli 2021, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 2,82 triliun.

"Perolehan kontrak baru ini berasal dari WIKA 9,44%, pemerintah 3,28%, BUMN 17,65%, serta swasta 69,61%," ungkap Sekretaris Perusahan Wika Beton Yuherni Sisdwi kepada Kontan.co.id, Minggu (29/8).

Yuherni merinci, beberapa proyek besar yang berkontribusi terhadap performa WTON adalah pada sektor infrastruktur sebesar 77,42%, disusul proyek di sektor properti sebesar 14,35%. Sedangkan sisanya berasal dari sektor energi, tambang, dan industri masing-masing menyumbang sebesar 8,02%, 0,18%, dan 0,03%. 

Proyek-proyek besar yang mendukung kinerja WTON antara lain adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jalan Tol Serpong-Balaraja, Kawasan Industri Terbadu Batang, Pengaman Muara Sungai Bogowonto, Tanggul Pengaman Pantai NCICD, RDMP Balikpapan, Jembatan Tahang, Tol AP Pettarani, Pembangunan Sarana & Prasarana Konstruksi Layang, serta PLTU Sulut.

Dari sisi kinerja keuangan, lanjut Yuherni, hingga semester pertama 2021 WTON berhasil mencatatkan kenaikan margin laba bersih dari 2,55% menjadi 5,88%. Secara nominal WTON meraih laba bersih sebesar Rp 35,76 miliar atau naik 4,6% dari periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar Rp 34,18 miliar.

Perolehan laba tersebut ditopang oleh angka omzet penjualan sebesar Rp 1,26 triliun. "WIKA Beton juga berhasil mempertahankan arus kas operasi tetap positif sebesar Rp 731,45 miliar yang dapat menjadi indikator likuiditas Perseroan yang kuat," kata Yuherni.

Sedangkan dalam hal omzet kontrak hingga Juni 2021, WTON mencatat raihan Rp 2,51 triliun atau 174% dibanding periode yang sama 2020 sebesar Rp 1,44 triliun. Dengan carry over sebesar Rp 2,39 triliun, WTON memiliki kontrak yang dihadapi saat ini senilai Rp 4,90 triliun.

Wika Beton pun optimistis terhadap capaian kinerja di sisa tahun 2021 ini. Sejak tahun lalu, WTON telah menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja. Pertama, dengan melakukan penghematan di seluruh aktivitas perusahaan tanpa mengurangi kualitas yang diterima oleh konsumen.

Kedua, menunda investasi yang tidak memberikan tambahan penghasilan secara langsung. Ketiga, mengoptimalkan keunggulan komparatif Wika Beton. Keempat, mencari peluang perolehan baik di produk baru maupun pasar baru yang digarap oleh WTON.

Strategi ini terbukti mampu menyelamatkan kinerja sehingga pada 2020 lalu WIKA Beton masih dapat menghasilkan laba di saat sektor konstruksi Indonesia turun signifikan. "Ke depannya, optimisme manajemen WIKA Beton cukup bergantung pada bergairahnya kembali sektor konstruksi," ujar Yuherni.

Terlebih anggaran pemerintah untuk sektor infrastruktur mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun lalu, yang diperkirakan akan digelontorkan pada semester kedua 2021. Hal ini diharapkan dapat mendorong pencapaian target Perseroan hingga akhir tahun 2021.

Hingga periode paruh pertama, WTON masih belum agresif menggelontorkan capex. Sampai dengan kuartal kedua tahun 2021, realisasi capex WTON baru sekitar Rp 5,5 miliar yang sebagian besar dialokasikan untuk pembelian peralatan pabrik.

Adapun untuk menopang kinerjanya, WTON menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 335 miliar hingga akhir tahun nanti. "Dana ini akan digunakan untuk investasi peralatan, investasi pengembangan supply chain management, dan pembangunan Pabrik Pipa untuk Project SPAM Jatiluhur," terang Yuherni.

Dia juga memastikan, di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung, WTON tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja pegawai di seluruh unit. 

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...