google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Mau Investasi Saham, Belajar Dulu atau Langsung Nyemplung? Langsung ke konten utama

Mau Investasi Saham, Belajar Dulu atau Langsung Nyemplung?



  Dalam beberapa waktu terakhir, investasi saham menjadi topik yang cukup hangat diperbincangkan. Mulai dari orang biasa, hingga influencer dan artis ibu kota mulai menampilkan unggahan terkait investasi saham, bahkan blak-blakan memberikan rekomendasi saham tertentu.

Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang tergiur dengan keuntungan investasi saham, sehingga mereka membeli tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Bahkan ada yang membeli saham menggunakan 'uang panas', seperti meminjam uang dari financial technology (Fintech) atau pinjaman online (pinjol), hingga menggadaikan BPKB.

Meningkatnya investasi di pasar modal tentu membuat isu tersendiri, terutama terkait dengan literasi atau pengetahuan para pemula yang masuk ke pasar saham.

Melihat fenomena ini, Direktur The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) Dwi Shara Soekarno mengatakan orang-orang yang ingin berinvestasi seharusnya mempelajari lebih dalam soal investasi, termasuk produk-produk yang ingin dibeli.

people assets seperti saham atau obligasi, kita harus belajar dulu, gak asal nyemplung, gak langsung," kata Shara dalam program Investime CNBC Indonesia, Selasa (26/1/2021).

Shara menganalogikan investasi dengan membeli sebuah produk biasa. Menurutnya "Ini sama halnya dengan investasi di pasar modal, tentu kita harus belajar dulu sebelum kita memutuskan untuk membeli apa."

tapi kita harus tahu produk tersebut seperti apa, dibandingkan dengan produk lain yang menjadi alternatif," tambahnya.

Namun, kata Shara, meledaknya isu investasi saham saat ini juga membuat pertumbuhan investor baru hingga 400 ribu Single Investor Identification (SID) selama tahun 2020, dimana jumlahnya tuh lebih dari 90% dari total SID tahun 2019.

"Dominasi investor retail domestik tuh kalau dilihat dari rata-rata nilai transaksi harian bursa. Rata-rata nilai transaksi harian," ujarnya.

Secara tahunan, dari Januari hingga November 2020, jumlah transaksinya mencapai 8,4 triliun. Sebanyak 4,9 triliun diantaranya dikontribusi oleh aktivitas transaksi yang dilakukan oleh investor retail.

"Investor retail itu adalah orang yang individual, orang yang kemungkinan besar pendatang baru di pasar modal," lanjutnya. "Investor retail ini cukup banyak, dimana sebagian besar didominasi oleh investor milenial. Ini luar biasa, menjadi gaya hidup investasi pasar modal di kalangan milenial. Jumlahnya pun mencapai lebih dari 50% dari demografinya usia 30 tahun ke bawah."

sumber : CNBC

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...