google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Mengenal Fenomena Cuci Piring dalam Dunia Saham Langsung ke konten utama

Mengenal Fenomena Cuci Piring dalam Dunia Saham



Dalam dunia saham, kamu akan mendengar berbagai macam istilah yang membuatmu kebingungan. Salah satu istilah yang kamu akan dengar adalah fenomena cuci piring.

Cuci piring adalah kegiatan kita sehari-hari. Agak sulit nampaknya menghindar dari cuci piring, walaupun kita malas melakukannya.

Hal itu karena dengan mencuci piring setiap hari, piring-piringmu dan alat makan lainnya senantiasa bersih. Namun, di dalam dunia saham, sebisa mungkin kamu perlu menghindari fenomena cuci piring.

Lalu, apa maksud dari fenomena cuci piring? Kamu akan menemukan jawabannya di artikel ini.

Investor Harus Jangan Hanya Ikut-ikutan

Kamu pasti sudah cukup bosan mendengarnya, bahwa untuk berinvestasi saham, kamu harus memahami seluk-beluknya secara mendalam. Bukan hal yang mustahil bagi mereka yang punya pengetahuan nol besar di dunia saham, akhirnya menjadi orang yang ahli, asalkan mau belajar.

Kamu jangan asal ikut-ikutan tren yang terjadi tanpa mempelajarinya terlebih dulu. Kalau tidak, kamu bisa saja menjadi orang yang gagal di saat orang yang lain sedang berpesta, sehingga kamu dikatakan sebagai orang yang mencuci piring para investor yang sukses meraih untung, sementara kamu mengalami kebuntungan.

Dalam dunia saham, kamu tidak hanya membeli di harga paling rendah, dan menjual di harga yang paling tinggi. Kamu juga harus jeli membaca pasar sedang di posisi mana, apa sedang bearish atau bullish.

Warren Buffett menyarankan ketika kebanyakan orang lain menjual, tidak ada salahnya membeli karena harga saham cenderung sedang mengalami penurunan.

Namun, tentunya kamu perlu melakukan analisis terlebih dulu, manakah saham yang layak dibeli ketika pasar sedang mengalami penurunan. Jangan sampai kamu membeli saham murah yang semakin anjlok, hingga membuatmu merugi.

Apa Itu Cuci Piring dalam Saham?

Mungkin kamu masih bingung dengan fenomena cuci piring ini. Di dunia saham, kamu sebaiknya menghindar dari tukang cuci piring. Di dunia nyata pun kamu pastinya ogah mencuci piring yang digunakan orang lain yang tidak kamu kenal.

Cuci piring dalam saham diartikan sebagai investor yang mengalami kerugian karena menjual saham di harga yang terlalu rendah, padahal sebelumnya dia membeli saham di harga yang tinggi saat pasar sedang naik.

Fenomena ini biasanya terjadi para investor pemula yang masih bingung memanfaatkan momen yang ada. Mereka hanya ikut-ikutan pesta, tanpa memiliki pegangan tujuan dalam berinvestasi.

Atau karena ingin meraih keuntungan dalam waktu cepat, hingga nekat membeli saham yang kenaikan harganya tidak wajar.

Alasan Fenomena Cuci Piring di Pasar Modal Sama Sekali Tidak Bagus

Kamu sebagai investor perlu menghindari kegiatan cuci piring ini karena hanya akan membuatmu bersedih.

Salah satu fenomena cuci piring juga sering terjadi pada saham yang dipom-pom setelah dipromosikan oleh seleb-seleb terkenal. Kamu termakan promosinya karena berharap meraih untung dalam waktu singkat. Kamu pun membeli saham itu di harga cukup tinggi, berharap harganya bisa naik lagi.

Tidak tahunya, baru saja membeli, harganya sudah turun drastis akibat pemegang saham terbesar melakukan penjualan secara besar-besaran.

Hal ini juga biasanya terjadi di saham gorengan yang jumlah kenaikannya tidak wajar karena dimainkan oleh satu investor dengan modal yang besar. Artinya, dia melakukan hal itu untuk keuntungannya pribadi dan memancing orang lain untuk membantunya meraih keuntungan itu.

Akibatnya investor satu ini ketika berhasil untung, mengambil keuntungannya sendiri. Sedangkan, investor lain yang terlambat mengambil keuntungan, kebagian ruginya saja alias menjadi tukang cuci piring.

Kamu perlu tahu bahwa fenomena ini sering terjadi di setiap kesempatan. Untuk menghindari cuci piring di pasar modal, kamu harus paham bahwa kamu bisa memilih cara yang lebih sehat dalam meraih keuntungan di pasar saham. Intinya kamu perlu memilih waktu yang tepat dan saham yang tepat juga.

Jangan Terburu-buru adalah KunciKunci sukses dalam berinvestasi saham adalah perhatikan, sabar, dan ikhlas. Kamu harus tahu, walaupun pasar modal hanya buka di waktu tertentu, tapi pergerakannya bisa cukup cepat, dan membuatmu kehilangan momen.

Untuk itulah kegiatan ini memerlukan fokus yang tinggi. Kamu perlu memantau pasar saham setiap hari. Terlebih kegiatan ini tidak bisa diwakilkan oleh orang lain seperti manajer investasi yang ada di reksa dana.

Selain itu, kamu harus sabar dalam menunggu waktu yang tepat untuk menarik keuntungan. Untuk yang masih pemula, sebaiknya hindari saham gorengan apabila tidak ingin menjadi tukang cuci piring.

Kamu sebaiknya pilih saham dengan pergerakan yang wajar. Pasalnya yang ahli saja bisa mengalami rugi apabila kehilangan momennya.

Lalu, kamu juga harus bisa mengikhlaskan. Kamu biasanya berharap harga saham yang turun harganya akan naik pada saat itu juga, tapi sayangnya harga saham itu bisa jadi akan terus turun. Jika kamu mengalami hal ini, jangan ragu untuk cut loss supaya modalmu tidak hilang semuanya.

Itulah penjelasan mengenai cuci piring dalam dunia saham yang sudah banyak terjadi pada para investor. Yang sudah mengalaminya, semoga tidak mengalaminya lagi di masa nanti.

sumber : ajaib



Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...