google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo KEMENKEU : EKONOMI RI LEBIH TINGGI 1,6% DIBANDING PDB PRAPANDEMI. Langsung ke konten utama

KEMENKEU : EKONOMI RI LEBIH TINGGI 1,6% DIBANDING PDB PRAPANDEMI.



Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyampaikan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil naik lebih tinggi 1,6 persen dibanding dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) masa pra pandemi, yakni di tahun 2019.

"Kenapa ini istimewa? Karena banyak negara mayoritas belum sampai ke level PDB 2019," ujar Febrio dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi Malaysia belum mencapai level pra pandemi atau masih 96 persen menuju ke nilai ekonomi tahun 2019, begitu pula dengan Thailand, Filipina, Meksiko, dan banyak negara lain yang mayoritas belum mencapai kondisi saat pandemi belum melanda.

Maka dari itu, Indonesia sangat beruntung dengan perekonomian yang berhasil berbalik arah atau rebound dan tumbuh sebesar 3,7 persen pada tahun 2021.

Pencapaian tersebut adalah hasil kerja keras seluruh pihak, baik masyarakat, aparat di lapangan, pemerintah, hingga sektor usaha yang bahu-membahu selama tahun 2020 sampai sekarang, sehingga pada awal pandemi melanda pun ekonomi domestik hanya terkontraksi 2,1 persen.

"Mayoritas negara di dunia terkontraksi lebih besar bahkan sebesar dua digit. Bayangkan tingkat pengangguran yang terjadi, Indonesia meningkat juga, tapi relatif terbatas," tambahnya.

Febrio berharap tingkat pengangguran di Indonesia pun bisa kembali ke level pra pandemi meski kini sudah mulai menurun, hal tersebut juga berlaku untuk angka kemiskinan.

"Kami mau kejar lebih bagus lagi, mengejar kemiskinan ekstrem menuju nol. Ini yang diarahkan Bapak Presiden," tegasnya. (end/ant)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...