google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idBBB" UNTUK ADHI COMMUTER PROPERTI. Langsung ke konten utama

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idBBB" UNTUK ADHI COMMUTER PROPERTI.



PEFINDO menegaskan peringkat "idBBB" kepada PT Adhi Commuter Properti (ADCP).

PEFINDO juga menegaskan peringkat "idBBB" untuk Obligasi I Tahun 2021 Serie A senilai IDR491 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 Mei 2022, yang direncanakan akan dibayar menggunakan utang dari pihak eksternal.

Kami mempertahankan prospek peringkat perusahaan di "negatif" untuk mengantisipasi penurunan tingkat dukungan dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI, idA-/stabil) sebagai konsekuensi dari rencana ADCP melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bulan Februari 2022 ini.

Walaupun ADHI akan tetap sebagai pemegang saham pengendali pasca IPO, tapi penurunan porsi kepemilikan saham di ADCP dapat membatasi keleluasaan ADHI dalam melanjutkan bentuk dukungan keuangan yang selama ini diberikan, terutama fasilitas pinjaman pemegang saham kepada ADCP, mempertimbangkan ketentuan yang berlaku.

Jika ternyata memang ADCP tidak dapat lagi menikmati fasilitas pinjaman pemegang saham tersebut, maka ADCP akan menghadapi risiko pembiayaan kembali atas surat utang yang akan jatuh tempo, di mana fasilitas pinjaman pemegang saham tersebut merupakan salah satu opsi yang dapat digunakan untuk melunasi kewajiban keuangannya. Kami juga mengantisipasi struktur permodalan yang lebih agresif kedepannya karena Perseroan berencana mengeluarkan belanja modal (capex) yang cukup besar dalam waktu dekat yang dibiayai oleh pendanaan eksternal.

Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.

Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan efek utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.

Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari ADHI, captive market dari komuter Light Rail Transit (LRT) dengan konsep transit-oriented development (TOD), dan kualitas aset yang baik. Peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan proteksi arus kas yang lemah, pendapatan berulang yang terbatas, dan kerentanan terhadap perubahan kondisi makroekonomi.

Peringkat dapat diturunkan jika kemungkinan dukungan induk melemah dalam waktu dekat, yang ditunjukkan dengan menurunnya dukungan dari induk, termasuk namun tidak terbatas pada penarikan fasilitas pinjaman pemegang saham yang dapat meningkatkan risiko pembiayaan kembali. Peringkat juga dapat diturunkan jika ADCP membukukan utang yang lebih besar dibandingkan proyeksi dan jika pendapatan dan/atau EBITDA lebih rendah dari yang diharapkan, karena tingkat penjualan yang rendah, perkembangan konstruksi yang tertunda, dan/atau biaya yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, mengakibatkan struktur permodalan yang lebih agresif dan proteksi arus kas yang lebih lemah.

Di sisi lain, prospek dapat direvisi menjadi stabil jika ADHI dapat menunjukkan tingkat dukungan yang stabil atau bahkan lebih kuat kepada ADCP dalam jangka pendek hingga menengah, atau jika ADCP meningkatkan posisi bisnisnya secara substansial dengan melampaui target pendapatan dan EBITDA, diikuti dengan penguatan struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan.

Didirikan pada 9 Maret 2018 sebagai anak perusahaan ADHI (memiliki saham sebesar 99,99%), PT Adhi Commuter Properti adalah pengembang yang mengkhususkan diri pada produk properti dengan konsep TOD. Perseroan menjual apartemen, gedung perkantoran serta rumah tapak, dan menghasilkan pendapatan recurring dari hotel-hotel bermerek GranDhika di Jakarta, Semarang, dan Medan.

Proyek utama Perusahaan saat ini meliputi LRT City Bekasi (EG), LRT City Bekasi (GA), LRT City Jatibening, LRT City Sentul, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, Cisauk Point, Grand Central Bogor, Oase Park, dan ADHI CITY Sentul. (end)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...