google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Penjualan Turun 8% di 2021, Unilever (UNVR) Menyiapkan Lima Prioritas Strategis 2022 Langsung ke konten utama

Penjualan Turun 8% di 2021, Unilever (UNVR) Menyiapkan Lima Prioritas Strategis 2022



PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih Rp 39,5 triliun sepanjang tahun 2021 atau turun 8% year on year (yoy) dari Rp 42,9 triliun. Kategori foods & refreshment menjadi penopang utama penjualan dengan pertumbuhan 1,4%.

Sejalan dengan penurunan penjualan tersebut, laba bersih Unilever Indonesia merosot 19,7% yoy menjadi Rp 5,7 triliun. Pada tahun 2020, perusahaan masih membukukan laba bersih sebesar Rp 7,1 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, performa perusahaan tahun 2021 dipengaruhi oleh gelombang kasus Covid-19 setelah libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta. Kondisi tersebut mengakibatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa bulan.

PPKM telah menghambat aktivitas ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi daya beli konsumen terutama pada segmen pasar dimana Unilever Indonesia beroperasi. Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku produksi Unilever Indonesia, seperti minyak mentah dan minyak sawit juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan tahun 2020.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen terhadap produk kami, serta waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021," kata Ira dalam siaran pers, Kamis (10/2).

Oleh sebab itu, menurut Ira, capaian Unilever Indonesia di tengah berbagai tantangan hebat ini justru membawa optimisme di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, Unilever Indonesia akan terus menggenjot berbagai produk dengan peluang besar, misalnya dari kategori foods & refreshment yang berhasil menopang penjualan di tahun 2021.

Ira menjelaskan, kategori foods & refreshment berpeluang tumbuh di tengah perubahan perilaku konsumen yang semakin menyadari pentingnya kesehatan. Unilever Indonesia menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan produk-produk seperti Buavita 100% Daily Vitamins Requirements dan Paddle Pop Choco Magma dengan Vitamin D.

Keharusan masyarakat untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga juga dijawab dengan produk-produk seperti Royco Saus Tiram dan Wall’s Extra Creamy 3in1 Unicorn.

Pada kuartal IV-2021, Unilever Indonesia juga meluncurkan beberapa inovasi lain yang sejalan dengan strategi prioritas untuk memperluas portfolio ke segmen premium dan value serta memperkuat core, seperti Vaseline Gluta-Hya Serum Burst Lotion, Best-selling varian Body Lotion + Hand Cream dari USA, dan Dove Baby.

Di samping itu, Unilever Indonesia juga terus memastikan keberadaan produk-produk yang menjadi bagian penting bagi keseharian masyarakat  dengan kemasan dan harga yang terjangkau. Sebut saja Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear dengan harga jual Rp 500, Rp 1.000, dan Rp 2.000.

Lima prioritas strategis 2022

Ira menuturkan, selama dua tahun menghadapi pandemi, Unilever Indonesia sudah belajar dari pengalaman dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang. Berbagai pengalaman tersebut menjadi dasar dari strategi perusahaan untuk menjawab berbagai tantangan dengan tepat sasaran.

Strategi tersebut diturunkan menjadi lima prioritas strategis Unilever Indonesia di tahun 2022, yaitu sebagai berikut:

  1. Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan untuk menstimulasi konsumsi konsumen;
  2. Memperluas dan memperkaya portofolio ke value dan premium segment;
  3. Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-commerce);
  4. Memimpin di Digital & Data Driven capabilities;
  5. Tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

Dengan strategi prioritas yang perusahaan terapkan saat ini, Ira yakin Unilever Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk menuju pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.

“Kami optimistis bahwa di tahun 2022, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi perusahaan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab,” ungkap Ira.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...