google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Summarecon Agung (SMRA) Bidik Marketing Sales Rp 5 Triliun Langsung ke konten utama

Summarecon Agung (SMRA) Bidik Marketing Sales Rp 5 Triliun



Kinerja ciamik PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) pada tahun lalu, menjadi kepercayaan diri bagi perusahaan properti tersebut di tahun ini. Sekretaris Perusahaan Jemmy Kusnadi mengatakan bahwa di tahun 2022 ini, target marketing Sales SMRA sebesar Rp 5 triliun.

“Secara umum industri properti terlihat mengalami perbaikan saat ini dibandingkan saat awal-awal pandemi. Di tahun 2022, kami targetkan marketing sales sebesar Rp 5 triliun yang akan didominasi produk landed house,” ujar Jemmy kepada Kontan, Minggu (6/2).

Berdasarkan catatan Kontan, Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura mengatakan, SMRA menentukan target marketing sales di tahun 2021 senilai Rp 4 triliun.

Sepanjang tahun 2021, realisasi target tersebut melampaui target yang telah ditentukan yakni SMRA membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp 5,2 triliun atau terpantau melonjak 59% dibandingkan realisasi pada tahun 2020.

Meski belum merinci target-target yang akan dilakukan pada tahun ini, namun Jimmy menerangkan bahwa bisnis perusahaan di tahun ini akan didominasi pada sektor landed house.

Hal tersebut salah satunya dipicu oleh adanya perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) yang diyakini dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan sektor properti di tahun 2022.

Terkait lokasi pengembangan landed house SMRA tersebut masih dari lokasi existing seperti di Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang Makassar dan Bogor.

Sementara itu, dari portofolio produk SMRA lainnya, Jemmy menerangkan bahwa SMRA akan kejar target pembangunan Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villagio Jakarta Luxury Outlet di Karawang.

“Saat ini kami dalam tahap pembangunan yang akan dilakukan secara bertahap. Rencananya kedua proyek tersebut ditargetkan dapat mulai beroperasi di kuartal 4 tahun 2022 ini,” ujar Jemmy.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...