google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Bumi Serpong Damai (BSDE) Catat Laba Bersih Rp 1,35 Triliun di 2021, Ini Pendorongnya Langsung ke konten utama

Bumi Serpong Damai (BSDE) Catat Laba Bersih Rp 1,35 Triliun di 2021, Ini Pendorongnya



[Saham BSDE] PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), anggota kelompok properti Sinar Mas Land membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik induk sebesar 378,74% menjadi Rp 1,35 triliun sepanjang 2021.

“Melonjaknya pertumbuhan laba tersebut tidak lepas dari solidnya kinerja penjualan dan strategi investasi kami,” ujar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya dalam keterangan resmi, Kamis (31/3).

Menurutnya, tingginya minat konsumen dan insentif sektor properti yang diberikan oleh pemerintah menjadi katalis positif pertumbuhan pendapatan usaha. 

Hingga akhir 2021, BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 7,65 triliun, tumbuh 23,85% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 6,18 triliun. Dari penjualan tahun 2021, sebesar 80% atau senilai Rp 6,12 triliun berasal dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title. Segmen ini berhasil tumbuh 23,56% jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 4,96 triliun.

“Penjualan rumah tapak menjadi kontributor utama penjualan unit properti yang kami tawarkan,” jelasnya.

Adapun segmen sewa sepanjang 2021 membukukan pendapatan sebesar Rp 715,86 miliar. Angka tersebut berkontribusi sebesar 9,35% terhadap pendapatan konsolidasi. Pencapaian tersebut membuat segmen tersebut menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua.

Selanjutnya diikuti oleh segmen kontruksi dengan nilai pembukuan sebesar Rp 490 miliar atau setara 6,40% terhadap total pendapatan usaha. Bahkan segmen ini tercatat sebagai segmen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yakni 311%.

Solidnya pertumbuhan pendapatan usaha sepanjang 2021 membuat laba kotor tercatat tumbuh 11,48% menjadi Rp 4,74 triliun. Tercatat tahun sebelumnya sebesar Rp 4,25 triliun.

Sementar itu, laba usaha tumbuh 20,68% menjadi Rp 2,39 triliun. Angka tersebut setelah dikurangi oleh beban usaha sepanjang 2021 sebesar Rp 2,35 triliun. 

Perolehan Laba Sebelum Pajak tercatat tumbuh 211% dari Rp 496,22 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,55 triliun di tahun 2021.

Lonjakan tersebut terutama bersumber dari keuntungan dari akuisisi saham entitas anak sebesar Rp 154 miliar dan akun ekuitas pada laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 90,73 miliar, setelah sebelumnya pada 2020 tercatat minus Rp 527,61 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak dan lainnya membuat laba bersih BSDE tumbuh signifikan atau 378,74% menjadi Rp 1,35 triliun. Tahun sebelumnya, BSDE membukukan laba bersih hanya Rp 281,70 miliar.

“Pencapaian kinerja laba tersebut tentu saja berdampak positif bagi BSDE, yang tak lain untuk memperkuat struktur permodalan untuk pembangunan proyek dan investasi di masa mendatang,” ungkap Hermawan.

Hingga akhir tahun 2021, perseroan memiliki tanah yang sedang dikembangkan senilai Rp 11,85 triliun, yang terbesar berada di BSD City yang saat ini masuk dalam pengembangan Tahap III dengan nilai sebesar Rp 4,61 triliun. 

“Selain itu, kami juga masih memiliki cadangan lahan seluas 3.867 ha di seluruh Indonesia, ini menjadi bekal bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja secara berkelanjutan,” paparnya.

Ditambahkan, untuk mendukung rencana pengembangan tersebut, BSDE saat ini didukung oleh posisi jumlah aset yang mencapai Rp 61,47 triliun, termasuk kas dan setara senilai Rp 7,77 triliun dan net gearing ratio sebesar 11,72%. 

"Sehingga akan memperluas opsi pendanaan proyek-proyek yang sedang kami kerjakan," imbuhnya.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...