google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Gig Economy: Perkembangan, Kelebihan, dan Kekurangannya Langsung ke konten utama

Gig Economy: Perkembangan, Kelebihan, dan Kekurangannya


Gig economy merupakan istilah dalam dunia kerja yang sedang tren saat ini. Mungkin di antara kalian belum ada yang memahami apa itu gig economy, padahal sudah cukup lama mempraktikkannya. Tren pekerjaan ini dipilih karena berbagai kelebihan yang ditawarkannya.

Namun, tentu saja tren ini juga punya kekurangan. Simak pembahasannya di sini untuk tahu lebih jauh mengenai apa itu gig economy.

Apa itu Gig Economy?

Gig economy adalah fenomena kerja yang memiliki jam fleksibel dan tidak harus datang ke kantor yang biasanya dilakukan dalam waktu singkat. Lingkungan kerja membuat pekerja mudah berpindah-pindah kerja, mengikuti proyek selesai dan berlanjut ke proyek lainnya.

Gig ekonomi berasal dari dua kata, yaitu gig dan ekonomi. Gig adalah pertunjukkan di atas panggung yang waktunya hanya sebentar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gig economy artinya pekerjaan yang dilakukan hanya sebentar dengan penghasilan yang cenderung tidak tetap.

Penyebab Berkembangnya Gig Economy

Gig ekonomi bisa berkembang karena kemajuan teknologi. Sekarang informasi yang diberikan pada konsumen cenderung cepat, begitu juga dengan transaksi. Kebutuhan itu mengharuskan perusahaan merekrut lebih banyak tenaga kerja.

Oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja yang mumpuni, yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Tenaga kerja dipilih sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan mereka.

Pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh, sehingga membuat pekerja tidak perlu kantor. Dibandingkan harus merekrut karyawan tetap, lebih baik mempekerjakan karyawan lepas karena lebih menghemat biaya juga.

Apa yang Dimaksud dengan Gig Workers?

Gig workers adalah para pekerja yang hadir di dalam gig ekonomi. Biasanya gig workers sering disamakan dengan pekerja lepas atau freelancer, tapi sebenarnya ada perbedaan sedikit dari keduanya.

Menjadi pekerja lepas biasanya Anda tidak terikat dengan aturan yang ketat dan pekerjaan dilakukan dalam jangka cenderung pendek.

Namun, gig workers punya kontrak yang lebih jelas. Walaupun dilakukan jangka pendek, biasanya punya waktu kontrak lebih lama. Ada aturan lain juga, misalnya pekerja tidak boleh bekerja di perusahaan kompetitor dalam waktu bersamaan.

Apa Kelebihan Gig Economy?

Gig ekonomi saat ini diandalkan karena punya kelebihan-kelebihan di bawah ini.

1. Bisa mendapatkan pemasukan besar

Gig workers bisa memperoleh pemasukan besar disesuaikan dengan pengalaman atau beberapa proyek yang bisa dikerjakannya.

Karena tidak terikat dengan kontrak yang ketat seperti pekerja tetap, gig workers bisa mengambil proyek di 2 perusahaan yang berbeda.

2. Bisa bekerja di mana saja dan tidak ada aturan waktu

Biasanya gig workers tidak diharuskan datang ke kantor. Mereka bisa bekerja di mana saja, dari rumah pun boleh. Tidak terikat dengan aturan waktu juga. 

Selama proyek dikerjakan sesuai dengan yang diinginkan dan selesai sesuai perjanjian, gig workers akan mendapatkan keuntungannya.

3. Perusahaan bisa menghemat pengeluaran

Untuk perusahaan mempekerjakan gig workers tentu lebih hemat dibandingkan merekrut pekerja tetap. Perusahaan tidak perlu menyiapkan pengeluaran tambahan seperti bonus dan tunjangan lainnya.

4. Bisa meningkatkan skill di berbagai proyek

Gig workers juga jadi leluasa untuk meningkatkan kemampuan mereka dengan mengikuti berbagai proyek. Mereka juga bahkan bebas belajar kemampuan terbaru karena waktu yang dimilikinya.

Apa Kekurangan Gig Economy?

Setelah kelebihan, Anda juga perlu tahu kekurangan dari berkembangnya gig ekonomi. Ini dia penjelasannya.

1. Pekerja bisa mengalami burnout

Ketika memutuskan mengerjakan beberapa proyek sekaligus, gig workers biasanya lebih mudah kelelahan karena pekerjaan yang menumpuk.

Untuk itu Anda perlu mengatur waktu dengan baik atau tidak perlu memaksakan diri. Jika pekerjaannya terlalu banyak, Anda bisa mengerjakan 1 proyek saja.

2. Pekerja tidak memperoleh bonus dan tunjangan

Gig workers biasanya tidak memperoleh hak berupa bonus dan tunjangan penting seperti asuransi jaminan pensiun, asuransi kesehatan, THR, dan lainnya.

Untuk bisa mendapatkan keuntungan asuransi, gig workers harus membayarnya sendiri. Hal ini bisa memberatkan apabila pemasukannya pas-pasan. Apalagi gig workers biasanya tidak memperoleh pemasukan tetap.

3. Perusahaan jadi terlalu sering mencari tenaga kerja baru 

Perusahaan juga akan kerepotan mencari tenaga kerja baru yang mau serius bekerja. Hal ini membutuhkan waktu dan tenaga. Akan cukup sulit jika kebutuhannya sudah mendesak.

Untuk itu biasanya sekarang perusahaan memberikan opsi perjanjian kontrak dalam beberapa waktu, misalnya kontrak pengerjaan 6 bulan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi perputaran gig workers yang terlalu sering.


Contoh Pekerjaan dalam Gig Economy

Pekerjaan dalam gig ekonomi mudah Anda temukan. Ini dia daftarnya,

  1. Penulis lepas yang biasanya menulis untuk blog, media sosial, landing page, annual report, dan lainnya.
  2. Software developer yang bertugas mengembangkan aplikasi untuk perusahaan startup.
  3. Guru seperti dosen sementara, tutor bahasa asing, pelatih di perusahaan juga masuk kategori ini.
  4. Web developer yang bertugas membangun situs web dari nol.
  5. Affiliate marketer yang membantu mempromosikan produk-produk toko online agar semakin laku keras.


Kesimpulan

Itu dia penjelasan mengenai gig economy. Anda ingin menjadi gig workers pun tidak masalah. Yang penting Anda yakin dengan pilihan dan tetap bekerja secara serius agar hasilnya pun memuaskan.


sumber : 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...